Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cemas Resesi, Kepercayaan Investor Jerman Jatuh ke Level Terendah

Kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Jerman memburuk untuk bulan keempat, setelah rilis serangkaian data dengan hasil yang mengecewakan mengangkat risiko resesi.

Bisnis.com, JAKARTA – Kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Jerman memburuk untuk bulan keempat, setelah rilis serangkaian data dengan hasil yang mengecewakan mengangkat risiko resesi.

Menurut laporan yang dirilis hari ini, Selasa (13/8/2019), ekspektasi investor atas ekonomi Jerman jatuh ke level terendahnya sejak 2011, di bawah proyeksi yang paling pesimistis dalam survei Bloomberg.

Barometer bulanan lembaga riset ZEW menunjukkan ekspektasi investor terhadap ekonomi Jerman anjlok 19,6 poin menjadi -44,1. Berkurangnya indikator kepercayaan memicu spekulasi bahwa ekonomi mungkin menuju resesi.

Ini menjadi data terbaru yang menangkap kesuraman seputar kemerosotan manufaktur negara berekonomi terbesar di Eropa tersebut.

Sebelumnya, ekspor Jerman mencatat penurunan tahunan paling tajam dalam 3 tahun terakhir. Adapun produksi industri mencatat penurunan tahunan terbesar dalam hampir 1 dekade pada Juni.

Sementara itu, ekonomi Jerman mungkin akan mengalami kontraksi pada kuartal II/2019 karena pertumbuhan global yang lebih lambat dan ketidakpastian dari perang perdagangan Amerika Serikat-China membebani permintaan.

“Eskalasi terbaru dalam sengketa perdagangan antara AS dan China, risiko devaluasi [nilai tukar mata uang] yang kompetitif, serta meningkatnya kemungkinan Brexit tanpa kesepakatan menempatkan tekanan tambahan pada pertumbuhan ekonomi yang sudah lemah,” terang Presiden ZEW Achim Wambach dalam sebuah pernyataan.

“Kemungkinan besar ini akan memberikan tekanan lebih lanjut pada pengembangan ekspor Jerman dan produksi industri,” tambahnya.

Analis Bloomberg Jamie Rush mengatakan, angka ekspektasi yang di bawah konsensus hari ini, menunjukkan penurunan lebih lanjut dalam momentum pertumbuhan kemungkinan akan datang tahun ini.

Perusahaan-perusahaan besar termasuk Continental, Lufthansa, dan Daimler telah memangkas proyeksi mereka. Memburuknya prospek pertumbuhan Jerman, yang diperkirakan hanya akan tumbuh 0,6 persen tahun ini, telah memicu seruan untuk stimulus fiskal yang lebih besar.

Sejauh ini, bagaimana pun, pemerintah masih enggan membenarkannya. Pada Senin (12/8/2019), juru bicara Steffen Seibert mengatakan Kanselir Angela Merkel tidak pernah ragu mendukung tujuan anggaran berimbang, ketika ditanya apakah pemerintah mempertimbangkan untuk mengeluarkan utang baru untuk mendanai proyek-proyek lingkungan.

Di Bank Sentral Eropa, pembuat kebijakan telah mengindikasikan bahwa mereka siap untuk memberikan lebih banyak dukungan moneter untuk menopang perekonomian kawasan euro.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper