Bisnis.com, JAKARTA - Raksasa teknologi China Huawei Technologies memperingatkan bahwa masuknya nama perusahaan itu ke dalam daftar hitam perdagangan AS hanya akan berdampak pada pertumbuhan pendapatan jangka pendek.
Huawei melaporkan bahwa bahkan pendapatan paruh tahunnya melonjak 23 persen berkat melejitnya penjualan smartphone di negaranya sendiri.
Dalam sebuah laporan kinerjanya yang pertama sejak Washington menempatkannya pada daftar hitam pada Mei lalu, sehingga secara efektif perusahaan AS dilarang berhubungan bisnis dengan perusahaan itu, Huawei mengaku tetap fokus pada peningkatan bisnis smartphone global.
Hanya saja diakui bahwa pihaknya menanggung beban gangguan rantai pasokan yang disebabkan oleh tindakan AS.
"Pendapatan tumbuh dengan cepat hingga Mei," ujar Chairman Huawei, Liang Hua kepada wartawan di terkait laporan pendapatan seperti dikutip Reuters, Selasa (30/7/2019).
Berdasarkan kinerja pada paruh pertama tahun ini, kami terus melihat pertumbuhan bahkan setelah kami ditambahkan ke daftar entitas, katanya. Akan tetapi tidak berarti pihaknya tidak memiliki kesulitan di masa datang, katanya.
Baca Juga
“Mereka dapat mempengaruhi laju pertumbuhan kami dalam jangka pendek,” katanya.
Pemerintah AS menuduh perusahaan China itu mengandung risiko keamanan nasional karena peralatannya dapat digunakan oleh Beijing untuk memata-matai kegiatan AS. Akan tetapi tudingan itu selalu dibantah Huawei.
Sejak itu dilakukan penangguhan hukuman tiga bulan hingga 19 Agustus, dan Presiden Donald Trump memberi isyarat Washington akan melonggarkan sanksi terhadap Huawei, meskipun rinciannya tidak diketahui.