Bisnis.com, JAKARTA - Predikat Ketua Umum PKB periode 2019-2024 disematkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj kepada Muhaimin Iskandar.
Penyematan itu dilakukan meski hingga kini PKB belum juga menggelar Muktamar, forum tertinggi mereka untuk merumuskan susunan pengurus pusat partai.
Said memanggil Muhaimin sebagai Ketua Umum PKB 2019-2024 saat memberi sambutan di pidatonya.
"Sahabat saya Gus Abdul Muhaimin, juga keponakan Gus Dur, Ketum PKB 2019-2024," ujar Said di acara peringatan hari lahir PKB ke-21, Jakarta, Selasa (23/7/2019) malam.
Saat ini Muhaimin adalah Ketua Umum PKB hasil Muktamar Surabaya lima tahun lalu.
Dia juga pernah menjadi Sekretaris Jenderal di partai ini.
Baca Juga
Muhaimin diprediksi akan kembali menjadi kandidat Ketua Umum PKB di Muktamar 2019. Bahkan, ada dugaan Muhaimin akan kembali terpilih sebagai Ketua Umum PKB secara aklamasi.
Selain memanggil Muhaimin dengan sebutan Ketua Umum periode 2019-2024, Said Aqil juga berpesan agar PKB senantiasa mengutamakan pendidikan dan tasamuh (toleransi) dalam menjalankan fungsi sebagai parpol.
Dia juga mengingatkan agar kader-kader PKB tidak memanggil orang-orang non muslim dengan sebutan kafir.
"Prinsip NU, PKB, tasamuh. Toleran tak mungkin terwujud tanpa akhlakul kharimah. Kalau ada orang tidak toleran berarti akhlaknya tidak beres. Yang toleran itulah yang akhlaknya mulia, Insyaallah," katanya.
Selain itu, Said Aqil berpesan bahwa pelestarian budaya leluhur seperti kegiatan tahlil, ziarah kubur, peringatan maulid nabi, isra miraj, dan pitung bukan harus tetap dilakukan.
Alasannya, pelestarian budaya-budaya itu merupakan tanda hormat masyarakat dengan leluhurnya.
"Itu prinsip tawassud dan tasamuh. Kita menghormati leluhur, jangan lah yang masih hidup di-almarhumin," katanya.