Bisnis.com, JAKARTA -- Gelombang panas yang melanda AS sepanjang musim panas 2019 diperkirakan akan berakhir sementara waktu dengan datangnya badai dan hujan.
National Weather Service AS memperkirakan badai dengan petir dan hujan deras bakal membasahi Negeri Paman Sam pada Senin (22/7/2019). Proyeksi itu memberikan sedikit kesegaran setelah gelombang panas, yang mencapai 41 derajat Celcius, mendera berbagai wilayah AS selama beberapa bulan terakhir.
Reuters melaporkan bahwa pada Sabtu (20/7), beberapa lokasi mencatatkan rekor suhu terbaru, termasuk di John F. Kennedy International Airport di New York yang mencapai 37,2 derajat Celcius dan Detroit Metropolitan Airport di Detroit yang menyentuh 36,1 derajat Celcius.
Tingginya tingkat kelembapan membuat gelombang panas makin berbahaya.
"Tingkat stres atas panas cenderung memiliki efek kumulatif sehingga jika kondisi seseorang tidak membaik pada malam hari, terutama jika tidak ada pendingin udara, tingkat stres atas panasnya akan terakumulasi menjadi lebih tinggi," ujar Alex Lamers dari Weather Prediction Center di National Weather Service.
Ketika suhu makin hangat pada malam hari, maka kemungkinan besar suhu udara akan makin tinggi pada keesokan harinya.
Baca Juga
Pemerintah setempat juga meminta warga untuk berdiam di gedung-gedung dengan pendingin udara dan tidak beraktivitas di luar ruangan. Secara khusus, Pemerintah New York bahkan membuka lokasi-lokasi di mana masyarakat bisa mendinginkan diri, dilengkapi pasokan air minum tak terbatas.
Kondisi ini juga mempengaruhi para wisatawan. Turis-turis di Washington membawa payung dan kipas portabel untuk menjaga suhu tubuh tetap dingin.