Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyebut dirinya setuju ada menteri milenial alias menteri yang masih muda mengisi kabinet Jokowi-Ma'ruf mendatang.
Hal itu diungkapkan Mega menyusul pernyataan Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi yang kerap memberi sinyal menginginkan orang-orang muda sebagai pembantunya di kabinet mendatang.
Menurut Megawati, bisa saja menteri itu dari kalangan anak muda, asal dipastikan memang bisa bekerja.
Megawati mengatakan bahwa pada zaman Bung Karno, ada anggota kabinet yang muda, tapi memang pintar dan menguasai masalah.
"Ini yang saya lihat kelemahan kita dewasa ini. Orang disodor-sodorkan, tapi tidak mengerti secara praktis tata pemerintahan," kata Megawati lewat keterangan tertulis pada Rabu (10/7/2019).
Syarat minimal, ujar Megawati, calon menteri harus tahu soal seluk-beluk DPR RI. Sebab, di sana tempat membuat undang-undang, bertemu dan mengawasi mitra kerja, hingga memutuskan RUU bersama Pemerintah.
"Kalau tidak tahu proses bikin perundangan, bagaimana? Dan saya suka bilang, (jadi menteri) memang mau mejeng saja? He..he... Saya tidak akan menyebut nama. Kita lihat, mereka-mereka yang tidak punya latar belakang di dalam proses menjalankan tata pemerintahan di Republik ini, dia fail (gagal)," ujar Megawati.
Karena itulah, Megawati menegaskan kalau ada anak muda yang ingin jadi menteri seperti wacana yang saat ini beredar, sebaiknya menyiapkan dirinya dengan baik.
"Jangan sampai dia bingung mau bikin apa, kalau perundang-undangan saja enggak hapal," ujar Mega.
Belakangan, sejumlah nama anak muda yang disebut-sebut berpotensi masuk kabinet Jokowi antara lain: CEO PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek Nadiem Makarim, Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Andi Gani Nena Wea yang saat ini menjabat Presiden Komisaris PT PP.
Selain itu, CEO Bukalapak Achmad Zaky, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie, dan anak Hary Tanoe, Angela Tanoesoedibjo.