Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Insiden Ledakan di Kabul, Kemenlu : Tidak Ada Korban WNI

Kementerian Luar Negeri RI melalui pernyataan resminya menyatakan, hingga saat ini tidak terdapat warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Afghanistan Salahuddin Rabbani di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (15/3/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Afghanistan Salahuddin Rabbani di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (15/3/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah ledakan bom terjadi di dekat Kantor Logistik Kementerian Pertahanan Afghanistan di Kabul pada Senin (1/7/2019). Ledakan yang terjadi pada pukul 08.45 waktu setempat itu hanya berjarak sekitar 2,5 kilometer dari Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kabul.

Kementerian Luar Negeri RI melalui pernyataan resminya menyatakan, hingga saat ini tidak terdapat warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban.

Adapun jumlah WNI di Afghanistan tercatat sebanyak 48 orang.

"KBRI telah menghubungi WNI untuk mengetahui keadaan mereka. Sedangkan staf KBRI Kabul total berjumlah 35 orang berada dalam kondisi aman," demikian pernyataan Kemenlu RI, Senin (1/7/2019).

Kemenlu menambahkan bagi yang membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi hotline KBRI Kabul +9379 733 3444 (mobile) dan +9320 220 1066 (landline).

Mengutip Bloomberg, serangan bom dan serangan militer yang dilakukan oleh kelompok ekstrimis Taliban tersebut setidaknya telah menewaskan 40 orang. Serangan tersebut juga merusak sebuah museum perang swasta, sebuah stasiun televisi, dan sebuah sekolah dasar.

Nooria Nazhat, Juru Bicara Kementerian Pendidikan, mengatakan bahwa setidaknya 51 siswa terluka. Mereka terluka ketika bagian dari gedung sekolah mereka di dekat lokasi serangan runtuh akibat ledakan.

Sementara itu, Wahidullah Mayar, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa 105 warga sipil terluka, termasuk 26 anak-anak, terluka cukup parah dan dirawat di rumah sakit.

Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Hal ini disampaikan melalui akun Twitter Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid. Dia mengatakan bahwa unit logistik dan teknik dari kementerian pertahanan adalah target yang dituju.

Dilansir dari Reuters, serangan itu, datang ketika utusan perdamaian khusus Amerika Serikat untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad, mengadakan perundingan damai putaran ketujuh dengan kelompok gerilyawan Taliban di Qatar, yang bertujuan mengakhiri perang 18 tahun di Afghanistan.

Pembicaraan membahas isu-isu mulai dari kontra-terorisme dan penarikan pasukan asing hingga dialog intra-Afghanistan dan gencatan senjata yang komprehensif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper