Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus KDRT Diungkap, Penjabat Menhan AS Mendadak Mundur

Penjabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat Patrick Shanahan mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan pengganti itu secara mendadak, Selasa waktu setempat.
Penjabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Patrick Shanahan: Tersandung dugaan KDRT/Istimewa
Penjabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Patrick Shanahan: Tersandung dugaan KDRT/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA---Penjabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat Patrick Shanahan mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan pengganti itu secara mendadak, Selasa waktu setempat.

Pengunduran diri Shanahan terkait laporan tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDR) terhadap mantan istrinya. Pengunduran diri Shanahan menandai kepergian mendadak kedua dalam waktu kurang dari enam bulan di Pentagon, suatu pergantian yang sangat tidak biasa di tengah memanasnya hubungan AS dengan Iran dan Korea Utara.

Shanahan mengatakan bahwa dia telah membuat keputusan dan telah diketahui oleh Presiden AS Donald Trump. Trump mengumumkan hal itu lewat akun Twitter seperti dikutip Reuters, Rabu (19/6/2019).

“Sangat disayangkan bahwa situasi keluarga yang menyakitkan dan sangat pribadi sejak lama digali kembali,” ujar Shanahan. Dia sebelumnya pernah menjadi eksekutif di perushaan pabrikan pesawat terbang Boeing.

Beberapa jam setelah menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat Mark Esper untuk menggantikan Shanahan sebagai penjabat menteri pertahanan, Trump mengatakan kemungkinan akan mencalonkan mantan eksekutif dan veteran tentara, Raytheon ke posisi menteri pertahanan. Esper akan mengambil alih sebagai menteri sementara mulai Senin, 24 Juni 2019, menurut Pentagon.

Shanahan, 56 tahun, ditunjuk jadi penjabat Menhan pada Januari 2019 setelah Menhan Jim Mattis tiba-tiba mengundurkan diri karena perbedaan kebijakan dengan Trump.

Shanahan dijadwalkan menghadap para senator Amerika Serikat untuk audiensi konfirmasi ketika tuduhan insiden kekerasan dalam rumah tangga muncul sebagai bagian dari pemeriksaan latar belakang FBI.

USA Today melaporkan bahwa FBI telah memeriksa perselisihan selama sembilan tahun yang melibatkan Shanahan dan istrinya saat itu. Surat kabar itu melaporkan bahwa Shanahan mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Senin (17/6) malam bahwa dia “tidak pernah melakukan kekerasan” kepada mantan istrinya. 

Media itu melaporkan bahwa Shanahan dan istrinya sama-sama mengklaim bahwa mereka telah dipukul oleh pihak lainnya dan bahwa istrinya telah ditangkap setelah insiden tersebut, tetapi tuduhan itu akhirnya dibatalkan.

The Washington Post juga melaporkan bahwa putra Shanahan yang masih remaja diduga memukul ibunya dengan tongkat bisbol pada 2011, ketika Shanahan berpisah dari istrinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper