Bisnis.com, JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta meluncurkan program partisipasi pengolahan sampah oleh dunia usaha, bertajuk "Less Waste Initiative for Buildingband Restaurant". Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan, program ini termasuk dalam upaya mengurangi timbunan sampah di ibu kota yang saat ini mencapai 7.500 ton per hari.
Isu sampah, lanjutnya, termasuk tantangan utama yang dihadapi oleh Jakarta. Jumlah sampah ibu kota terus melonjak naik setiap tahunnya. Pada 2021, Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang diprediksi tidak bisa menampung sampah lagi, karena sudah melebihi kapasitas tampungnya.
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki target bersama adanya pengurangan jumlah sampah sebanyak 20 persen, dan penanganan sampah sebanyak 80 persen di wilayah Jakarta. Adanya partisipasi semua pihak menjadi urgensi untuk mencapai target tersebut," kata Andono saat acara peluncuran di Jakarta Smart City Hive, Kamis (13/6/2019).
Berdasarkan data kajian dari Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta (2011), sumber sampah DKI Jakarta 60,5 persen berasal dari kawasan pemukiman, dan peringkat kedua berasal dari kawasan komersial/dunia usaha, yakni 28,7 persen. Saat ini sudah banyak program edukasi persampahan di masyarakat, namun belum ada program secara spesifik yang merangkul kawasan usaha/dunia komersil.
Sebagai langkah awal, program Jakarta Less Waste Initiative ini mengajak pemilik atau manajemen gedung, perkantoran, mall, hingga restaurant untuk menjadi pionir dalam upaya pengurangan sampah Jakarta.
Program fasilitasi ini bersifat terbuka bagi dunia usaha untuk ikut serta, dan akan berlangsung selama 6 bulan, mulai dari Juni-November 2019.
“Pelaksanaan inisiatif terbagi dalam dua kategori, yakni building dan restoran. Dengan adanya inisiatif ini, tujuannya adalah dunia usaha dapat menerapkan upaya pengurangan dan penanganan sampah yang bertanggung jawab di Jakarta serta dapat berkontribusi untuk melakukan pengurangan sampah sebesar 10% di lokasi usahanya," jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, selama program berlangsung, partisipan akan mendapatkan pelatihan persampahan, konsultasi, hingga monitoring dan evaluasi. Peserta denga praktik terbaik akan mendapatkan penghargaan “Apresiasi Masyarakat Peduli Lingkungan” yang diberikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta pada bulan November 2019.