Bisnis.com, JAKARTA – Uni Emirat Arab menuding ada keterlibatan negara di balik serangan terhadap empat kapal tanker di lepas pantai wilayah tersebut pada 12 Mei 2019 lalu.
Dikutip dari Reuters, Kamis (6/6/2019), UEA mengatakan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa serangan tersebut memberikan indikasi operasi canggih dan terkoordinasi sehingga kemungkinan besar dilakukan oleh aktor negara.
Akan tetapi, UEA yang bergabung dengan Norwegia dan Arab Saudi tidak mengatakan siapa yang mereka yakini berada di balik serangan itu. Mereka juga tidak menyebut Iran, yang telah dituduh oleh Amerika Serikat bertanggung jawab langsung.
Sebelumnya, Saudi Press Agency (SPA) melaporkan, dua kapal tanker Saudi mengalami kerusakan akibat disabotase di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA), Minggu (12/5/2019) waktu setempat. Kapal tersebut sedang mendekati Selat Hormuz, yang merupakan titik sempit (choke point) terpenting dalam pengapalan minyak di kawasan itu.
Kementerian Luar Negeri UEA, Minggu (12/5), melaporkan, telah terjadi penyerangan terhadap empat kapal komersial. Namun, tak ada yang bertanggungjawab atas peristiwa tersebut. Dua dari target kapal itu terdaftar di Arab Saudi; satu kapal berbendera UEA, sedangkan sisanya berasal dari Norwegia.
Berdasarkan keterangan pejabat pemerintah UEA, kapal yang menjadi target penyerangan itu adalah Amjad, Al Marzoqah, A. Michel, dan Andrea Victory.