Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah China merilis larangan bepergian bagi warganya ke Amerika Serikat (AS) pada tahun ini di tengah meningkatnya tensi perang dagang antara AS dengan China.
Seperti dikutip dari Xinhua News, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China menyebut larangan bepergian ke AS tersebut terkait dengan banyaknya aksi penembakan dan pencurian.
"Baru-baru ini, aparat keamanan AS dilaporkan telah berkali-kali mempersulit warga negara China yang mengunjungi AS melalui pemeriksaan yang super ketat mulai dari pemeriksaan hingga wawancara keimigrasian," sebut Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Rabu (5/6/2019).
Atas tindakan itu, Pemerintah China menyebut hal tersebut merupakan bagian dari meningkatkan eskalasi politik akibat perang dagang.
Hubungan antara AS dengan China terus memburuk setelah negosiasi dagang keduanya batal mencapai kesepakatan pada awal Mei tahun ini. Bahkan, sejak AS memasukkan perusahaan teknologi terkemuka China, Huawei Technologies Co. dalam daftar hitamnya, pemerintah AS juga tengah mempertimbangkan melakukan hal yang sama pada perusahaan teknologi lainnya asal China.
Atas tindakan ini, Pemerintah China menyebut tindakan itu sangat tidak berdasar.
"Sangat sulit untuk mengukur dampak atas larangan bepergian turis China ke AS. Turis China telah menjadi sumber pendapatan global belakangan ini, meski ekonomi AS juga besar. Efeknya mungkin tidak akan signifikan," ujar Chang Shu ekonom Bloomberg, dikutip dari Bloomberg, Rabu (5/6/2019).
Kunjungan turis China ke AS tercatat terus turun bahkan sebelum adanya larangan bepergian itu. Berdasarkan data Kantor Perjalanan dan Pariwisata Nasional China, jumlah kunjungan turis China ke AS turun menjadi 3,2 juta pada 2018.