Bisnis.com, JAKARTA — Pada libur Lebaran, wilayah pesisir biasanya menjadi langganan untuk dikunjungi masyarakat yang hendak berwisata bersama sanak saudara.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap adanya potensi gelombang tinggi yang akan terjadi dalam empat hari ke depan (4—7 Juni 2019) di sejumlah wilayah pesisir Indonesia.
Peningkatan gelombang tinggi disebabkan oleh adanya sistem tekanan tinggi 1009 hPa di perairan utara Sabang.
Pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari timur—selatan, kecuali di perairan utara Papua Barat, angin berembus dari barat laut—utara dengan kecepatan 4—15 knot.
Sementara itu, di wilayah selatan ekuator umumnya dari timur—tenggara dengan kecepatan 4—25 knot.
Selanjutnya, kecepatan angin tertinggi terpantau berada di perairan P. Sawu—P. Rote, Laut Timor, perairan Sulawesi Tenggara, Laut Banda, Perairan Kep. Letti—Kep. Tanimbar, perairan selatan Kep. Kei—Kep. Aru, Laut Arafuru, serta Perairan Yos Sudarso—Merauke.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, terpantau adanya potensi peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di sejumlah perairan Indonesia seperti perairan utara Sabang, Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan Sabang—Banda Aceh, perairan utara Jawa Timur—Kep. Kangean, perairan Barat Aceh, perairan Kotabaru, perairan Barat P. Simeulue hingga Kep. Mentawai.
Selanjutnya, Selat Makassar bagian selatan dan tengah, perairan Pesisir Bengkulu, perairan Timur Kep. Selayar, perairan Barat Lampung, Laut Flores, Samudera Hindia barat Aceh hingga Kep. Nias, perairan Bau Bau, Selat Sunda bagian selatan, Laut Seram bagian timur, Selat Sape bagian selatan, dan Selat Sumba, perairan Selatan dan Timur Kep. Sula, perairan Selatan Flores, perairan Fak Fak—Kaimana, Laut Sawu, perairan Amamapre, Laut Natuna Utara, perairan utara Kep. Kei—Kep. Aru, perairan Selatan Kalimantan, serta Perairan Barat Yos Sudarso.
Beberapa wilayah perairan Indonesia lainnya juga berpotensi diterpa gelombang yang lebih tinggi berkisar antara 2,5 meter—4 meter. Wilayah perairan tersebut di antaranya perairan barat Enggano, perairan selatan Jawa hingga P. Sumbawa, Perairan Manui—Kendari, Teluk Tolo, Samudera Barat Kep. Mentawai hingga Lampung.
Selanjutnya, perairan selatan P. Sawu—Kupang—P. Rote, Laut Timor selatan NTT, perairan timur Kep. Wakatobi, perairan selatan P. Buru—P. Seram, Laut Banda, perairan Kep. Sermata—Kep. Letti, perairan Kep. Babar—Kep. Tanimbar, perairan selatan Kep. Kei—Kep. Aru, Selat Bali—Lombok—Alas bagian selatan, Samudera Hindia selatan Jawa hingga NTT, dan Laut Arafuru.
Selain mengimbau masyarakat yang hendak berwisata pesisir, BMKG juga mengimbau nelayan untuk memerhatikan keselamatan pelayaran.
Beberapa moda transportasi yang berisiko di antaranya adalah perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
Tidak ada salahnya untuk tetap berhati-hati dan selalu waspada.