Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ini Upaya Pemkot Bandung Antisipasi Lonjakan Harga Daging Ayam

Pemkot Bandung menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan harga daging ayam jelang Hari Raya Idulfiti 2019 mendatang.
Dea Andriyawan
Dea Andriyawan - Bisnis.com 29 Mei 2019  |  17:30 WIB
Ini Upaya Pemkot Bandung Antisipasi Lonjakan Harga Daging Ayam

Bisnis.com, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan harga daging ayam jelang Hari Raya Idulfiti 2019 mendatang.

Hal tersebut dilakukan lantaran dalam sepekan jelang Hari Raya Idulfitri ini harga daging ayam di pasaran mulai merangkak naik.

Plt. Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Elly Wasliah menilai kenaikan harga daging ayam saat ini masih terbilang wajar, yakni berkisar Rp36.000-Rp38.000 per kilogram dari harga normal Rp34.000. 

Menurutnya harga daging ayam jika sudah berada diatas Rp40.000 per kilogramnya baru dianggap tidak wajar.

"Kami berharap paling mahal itu di Rp40.000. Kalau di atas itu sudah tidak wajar kenaikannya. Kita akan pantau terus setiap hari. Kalau kenaikannya sudah tidak wajar, pemerintah melakukan OPM [Operasi Pasar Murah]. Tapi mudah-mudahan itu tidak terjadi," kata Elly, Rabu (29/5).

Sebagai langkah antisipasi, Pemkot Bandung telah bekerja sama dengan Bulog Subdrive Bandung untuk menggelar Operasi Pasar Murah (OPM).

Elly memprediksi kebutuhan daging ayam terus meningkat sampai menjelang Hari Raya Idulfitri. Kenaikannya permintaan bahkan bisa mencapai 100 persen. Puncaknya, antara 1,2-1,6 juta ekor per hari beberapa saat sebelum Hari Raya Idulfitri.

‎"Masyarakat relatif memilih daging ayam karena harganya yang lebih murah dibaningkan daging sapi. Dalam kondisi normal Kota Bandung membutuhkan 600.000-800.000 ekor per hari,” jelasnya.

Guna memenuhi kebutuhan daging ayam tersebut, Elly menyebutkan, para pedagang pasar tradisional di Kota Bandung biasanya menerima pasokan dari daerah Priangan Timur, yakni para peternak di Tasikmalaya, Ciamis dan Banjar. Sementara ‎untuk pasar modern disuplai dari Cianjur.

Elly menyatakan Pemkot Bandung sudah lebih dulu menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Ciamis beserta para peternak ayam di wilayah tersebut untuk memprioritaskan pasokan ke Kota Bandung.‎ Harapannya, bisa menjaga stok ketersediaan daging ayam di pasaran.

"Kemarin pada saat Ramadan, TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Jawa Barat dan TPID Kota Bandung ke Ciamis untuk melakukan kerja sama agar ‎pasokan ke Kota Bandung ditingkatkan. Jadi jangan dulu ke Jabodetabek tapi ke Bandung dulu. Alhamdulillah ketemu dengan Dinas Peternakan Kabupaten Ciamis, dengan pengusaha ayam baik ayam telur ataupun ayam pedaging," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

harga daging ayam pemkot bandung
Editor : Rustam Agus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top