Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rata-rata Nilai UN SMA/Sederajat 2019 Naik Tipis

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat hasil ujian nasional (UN) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan sederajat 2019 rata-rata mengalami kenaikan tipis dibandingkatan tahun sebelumnya.
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Senin (25/3/2019)./ANTARA-Syifa Yulinnas
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Senin (25/3/2019)./ANTARA-Syifa Yulinnas

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat hasil ujian nasional (UN) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan sederajat 2019 rata-rata mengalami kenaikan tipis dibandingkatan tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Kemendikbud, rata-rata nilai UN SMK untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia sebesar 65,72. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 1,9 poin dibandingkan 2018. Kemudian Bahasa Inggris sebesar 41,78 atau naik 1,19 poin, Matematika sebesar 35,26 atau naik 1,53 poin, dan teori kejuruan sebesar 44,12 atau naik sebesar 1,4 poin.

Sedangkan rata-rata nilai UN SMA juga mengalami kenaikan. Untuk jurusan IPA, rata-rata nilai UN untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia sebesar 69,55 atau naik 1,58 dari tahun lalu. Lalu Bahasa Inggris sebesar 53,49 atau naik 0,06 poin, matematika 39,29 atau naik 2,04 poin, fisika 46,42 atau naik 2,20 poin, dan biologi sebesar 50,50 atau naik sebesar 1,83 poin. Sementara itu, mata pelajaran kimia mengalami penurunan 0,22 poin, yakni sebesar 50,91.

Untuk jurusan IPS, rata-rata nilai UN untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia sebesar 59,34 atau naik 0,34 poin dari tahun lalu. Lalu Bahasa Inggris sebesar 44,72 atau naik 2,15 poin, matematika 34,65 atau naik 1,42 poin, ekonomi 52,58 atau naik 4,63 poin, sosiologi sebesar 51,85 atau naik 0,28 poin dan geografi sebesar 49,84 atau naik sebesar 0,13 poin.

"Sekarang ini (nilainya) murni, karena sudah hampir 100 persen menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Ternyata tahun ini menunjukkan kenaikan, meskipun sedikit. Saya kira ini perlu disyukuri. Sebuah titik awal yang baik," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno, dikutip dari laman resmi Kemendikbud, Jumat (10/5/2019).

Sebagai cermin hasil pembelajaran, Totok berharap hasil UN menjadi umpan balik peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Dia menuturkan bahwa capaian hasil UN perlu dianalisa secara komprehensif untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi capaian.

"Hasil UN ini selanjutnya akan dianalisis untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran UN. Hasil analisis tersebut akan didistribusikan ke semua dinas pendidikan untuk ditindaklanjuti dengan program-program peningkatan mutu pembelajaran,” katanya.

Adapun Kemendikbud telah menyerahkan hasil UN untuk SMK, SMA, Madrasah Aliyah (MA), dan program kesetaraan Paket C kepada pemerintah daerah pada 3 Mei 2019.

Ujian nasional 2019 diikuti 8,3 juta peserta didik dengan 103 ribu satuan pendidikan. Sebanyak 91 persen atau lebih dari 7,5 juta peserta didik dan warga belajar mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Jumlah peserta UNBK meningkat 19 persen dari jumlah peserta UNBK pada 2018.

Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan Bambang Suryadi mengatakan, selain menjadi pilihan ujian bagi generasi mendatang, UNBK dirasa lebih efektif dan efisien dalam konteks waktu, energi, pikiran, dan biaya.

"Ketika pelaksanaan UN sudah berintegritas, tantangan berikutnya terletak pada peningkatan kualitas pembelajaran. Kita harapkan capaian integritas ini sejalan dengan capaian akademik," ujar Bambang.

Dia menambahkan ujian nasional perbaikan bagi peserta UN jenjang pendidikan menengah/sederajat akan dilaksanakan pada Juli 2019. Dengan demikian, diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan siswa yang memerlukan perbaikan hasil UN, misalnya untuk memenuhi persyaratan melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper