Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan Iran harus memblokir sanksi AS dengan terus menggenjot realisasi ekspor minyak.
Pernyataan itu disampaikannya dalam sebuah tayangan televisi Iran TV, seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (4/5/2019).
"AS mencoba memangkas sumber daya luar negeri kita. Jadi, kita harus meningkatkan pendapatan dan memotong biaya pengeluaran kurs," ujarnya.
Rouhani melanjutkan pada 2018, Iran membukukan US$43 juta dari ekspor non minyak. Dia mengatakan negaranya harus meningkatkan produksi dan menambah ekspor non minyak serta mengadang sanksi AS.
Sehari sebelumnya, AS kembali memaksa Iran untuk berhenti memproduksi uranium dan ekspansi pembangkit listrik nuklirnya.
Pekan lalu, Negeri Paman Sam akan menghentikan pengecualian terhadap beberapa negara yang membeli minyak Iran. Langkah ini diambil untuk menambah tekanan terhadap Iran dan memaksa negara itu menghentikan ekspor minyaknya.
Upaya pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk mengisolasi Iran dimulai sejak Washington memutuskan keluar dari pembicaraan nuklir damai dengan Iran pada 2018. Meski negara-negara adidaya lainnya, seperti Prancis, Jerman, dan Inggris, tetap berupaya melanjutkan kesepakatan tersebut dengan Iran tapi nasib negara Timur Tengah itu masih belum jelas.
Presiden Rouhani : Iran Mesti Genjot Ekspor untuk Atasi Sanksi AS
Iran bertekad untuk terus mengekspor minyaknya meski AS telah menjatuhkan sanksi untuk mengisolasi negara itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
23 menit yang lalu
Keuskupan Agung Jakarta Sampaikan Harapan untuk Pemerintahan Prabowo
1 jam yang lalu
Hasto Jadi Tersangka KPK, Cak Imin: Proses Hukum Harus Jalan
3 jam yang lalu