Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Anggota Hamas Meninggal dalam Serangan Israel Jumat

Serangan udara di Gaza pada Jumat (3/5/2019) oleh Israel menewaskan dua anggota Hamas.
Seorang pengunjuk rasa dievakuasi saat aksi demo di Jalur Gaza Jumat 22 Februari 2019 petang waktu setempat./Reuters-Mohammed Salem
Seorang pengunjuk rasa dievakuasi saat aksi demo di Jalur Gaza Jumat 22 Februari 2019 petang waktu setempat./Reuters-Mohammed Salem


Bisnis.com, JAKARTA – Serangan udara di Gaza pada Jumat (3/5/2019) oleh Israel menewaskan dua anggota Hamas.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (4/5/2019), militer Israel menyebut serangan udara ke wilayah Hamas sebagai tanggapan terhadap tembakan dari Gaza Selatan yang melukai dua tentara Israel.

Hamas, kelompok Islam yang memerintah Palestina, mengatakan dua anggota sayap bersenjatanya telah tewas dan tiga lainnya cedera ketika Israel membom salah satu daerahnya di Gaza Tengah.

Seorang pejabat kesehatan di Gaza mengatakan dua warga Palestina ditembak oleh pasukan Israel ketika mengambil bagian dalam protes mingguan di sepanjang perbatasan meninggal karena luka-luka mereka, pada Jumat (3/5/2019).

Militer Israel mengatakan sekitar 5.200 warga Palestina telah berkumpul di sepanjang perbatasan.

Para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya blokade yang dilakukan oleh Israel dan Mesir, dan ingin Palestina memiliki hak untuk kembali ke tanah di mana keluarga mereka melarikan diri atau dipaksa untuk melarikan diri selama pendirian Israel pada tahun 1948, yang ditolak oleh Israel.

Lebih dari 200 warga Gaza telah dibunuh oleh pasukan Israel sejak 'Great March of Return' dimulai pada 30 Maret tahun lalu, seperti diungkap pejabat kesehatan Gaza. Seorang tentara Israel juga terbunuh oleh penembak jitu Palestina.

Para mediator Mesir, yang dipercaya sebagai perantara gencatan senjata setelah serangan roket Hamas di utara Tel Aviv pada Maret dan memicu ledakan pertempuran hebat, telah berupaya mencegah eskalasi baru.

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa Kepala Gaza, Yeyha Al-Sinwar, telah melakukan perjalanan ke Kairo untuk pembicaraan tentang upaya untuk mempertahankan ketenangan di sepanjang perbatasan dan mengurangi penderitaan warga Palestina.

Sekitar 2 juta warga Palestina tinggal di Gaza, yang ekonominya telah menderita bertahun-tahun blokade serta pemotongan bantuan asing baru-baru ini. Pengangguran berada di 52%, menurut Bank Dunia.

Israel mengatakan pemblokirannya diperlukan untuk menghentikan senjata mencapai Hamas, yang telah berperang tiga kali dengan Israel dalam dekade terakhir.

Mediasi Kairo telah membantu membujuk Israel mencabut beberapa pembatasan pada pergerakan barang dan orang-orang yang masuk dan keluar dari Gaza dan memperluas zona Mediterania di mana warga Gaza bisa memancing.

Tetapi Israel mengurangi zona itu pekan ini sebagai tanggapan terhadap tembakan roket dari Gaza, seperti diungkap Juru Bicara Badan Penghubung Militernya dengan Palestina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper