Bisnis.com, JAKARTA - Fraser Anning, Senator Sayap Kanan Australia, yang terkenal akibat komentarnya terkait kasus New Zealand kembali berulah. Lewat akun Twitternya, dia menuduh ada orang beragama Islam yang menertawai kejadian kebakaran Gereja Katredal Notre-Dame di Paris.
Anning berkicau dengan nada kontroversial itu pada Selasa (16/4/2019). Menurutnya, kebakaran Katedral Notre-Dame adalah sebuah tragedi yang tragis bagi Prancis dan seluruh Dunia Barat.
"Institusi besar kita, terutama gereja sedang dihancurkan, baik secara fisik maupun metaforis. Kita harus membangun kembali dan memulihkan Peradaban Barat," ujarnya seperti dikutip dari akun Twitter Fraser.
This is a tragic time for France and the entire Western World. Our great institutions and especially the Church are being destroyed, both physically and metaphorically.
— Senator Fraser Anning (@fraser_anning) April 16, 2019
We must rebuild and restore Western Civilisation. pic.twitter.com/zBIghh2yWM
Lalu, Senator Anning dalam cuitan berikutnya malah menuduh orang Muslim sedang tertawa di atas kebakaran Katedral Notre-Dame. Pernyataan tersebut dikuatkan dengan video yang menunjukkan respon sejumlah akun Facebook yang memiliki nama berbau Islami, memberikan ekspresi emoticon tertawa ngakak.
"Benar-benar menjijikkan, tetapi tentu tak mengejutkan," cuit Senator Anning, Selasa (16/4/2019).
Many Muslims seem to be laughing at the Notre Dame Cathedral burning, as shown by the reactions to this video on Facebook.
— Senator Fraser Anning (@fraser_anning) April 16, 2019
Truly disgusting, but unsurprising. #notredame #NotreDameonfire pic.twitter.com/5eWoGno4xr
Pernyataan yang terkesan ingin menyulut api pertikaian ini segera direspon oleh salah satu netizen.
Baca Juga
Salah satunya akun @Real_Matty_Mac yang membalas cuitan Senator Anning dengan menulis kalau Kolumnis TIME, Christopher J. Hale @chrisjollyhale sempat nge-tweet kalau seorang teman dari kelompok Jesuit di Paris yang bekerja di Katedral Notre-Dame bilang kalau api itu sengaja dibuat. Namun entah mengapa dia [Hale] menghapus cuitannya beberap menit kemudian.
TIME columnist Christopher J. Hale @chrisjollyhale tweeted, “A Jesuit friend in Paris who works in #NotreDame told me cathedral staff said the fire was intentionally set.” and then he deleted the tweet after a few minutes. || #NotreDameFire #mepolitics pic.twitter.com/gPH04JCzSk
— Matthew Thomas McDonald (@Real_Matty_Mac) April 15, 2019
Cuitan @Real_Matty_Mac lantas ditanggapi oleh sejumlah warganet lainnya.
"Jadi ada seseorang yang membuat pernyataan, mungkin tak yakin apakah itu benar atau tidak, atau diberitahu sebaliknya oleh 'temannya', dan sekarang orang-orang telah menyebarkan 'berita hoaks' sehingga mereka dapat melanjutkan kebencian itu pada golongan tertentu," tulis @RyanP86422729.
Netizen lainnya, @FreeTheDutch mencoba untuk bijak dan menawarkan jalan tengah.
"Sebanyak yang ingin saya percayai, saya tetap tak bisa. Kita harus menunggu laporan resmi atau kebocoran mengenai tragedi ini. Manusia bisa berkata seenaknya, tapi belum tentu itu benar setiap saat," tulisnya dalam twitter.
Notre-Dame merupakan katedral Katolik dari abad pertengahan yang pengerjaannya dimulai pada 1160, dianggap sebagai salah satu contoh terbaik peninggalan arsitektur Gotik Prancis.
Penambahan kubah bertulang dan penopang layang, jendela mawar raksasa yang penuh warna, mengusung gaya naturalisme, serta hiasan pahatan membuat gereja yang berlokasi di Paris ini tampil beda dibandingkan arsitektur Romanesque.
Adapun sebelumnya si jago merah membakar Katedral Notre-Dame sampai melahap bagian atap dan menghancurkan bagian puncak menara, hingga asapnya menyebar ke seluruh bagian kota dan terjadi hujan abu di beberapa area.
Jilatan api yang mulanya muncul pada sore hari dengan cepat merambat ke atap katedral tersebut. Saat petang hari, petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mencegah salah satu menara lonceng utama runtuh.