Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ardian Sopa menilai dukungan politik yang diperlihatkan oleh Ustaz Abdul Somad (UAS) kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga tidak akan memengaruhi elektabilitas kedua calon.
Sikap dukungan UAS kepada Prabowo, menurut Ardian, tidak dilakukan untuk menjaring dukungan dari segmentasi pemilih baru. Alih-alih demikian, hal itu hanya memperkuat dan mempertegas posisi para pengikut UAS yang kebanyakan memang mendukung kubu nomor 02.
"Kami melihat juga pendukung-pendukung UAS sudah lebih dulu mendukung Prabowo, sehingga misalnya ada wawancara, itu hanya menguatkan saja. Pendukungnya sudah ada di sana. Bukan mengambil yg baru," kata Ardian di kantornya, Jumat (12/4/2019).
Selain itu, Ardian memandang aksi UAS merupakan aksi promosi yang halus (soft selling), tidak secara terbuka atau melalui kampanye berisi ajakan. Langkah itu, sebut Ardian, tidak berpengaruh banyak pada elektabilitas.
"Apa yg dilakukan UAS dalam terminologi kita itu bisa kita sebut soft selling bukan hard selling. Dia tidak kampanye ke mana-mana tapi emang soft selling saja. Jadi secara efek tidak akan berpengaruh banyak pada elektabilitas," ujarnya.
UAS dan Prabowo telah melakukan pertemuan dan dialog Kamis (11/4) kemarin. Dalam pertemuan itu, UAS menyampaikan banyak hal kepada Prabowo.
Salah satu hal yang disampaikan adalah bisikan terhadap UAS dari sejumlah ulama. UAS mengaku mendapat pesan agar mendukung Prabowo di Pemilu 2019 kali ini.
UAS juga memberi Prabowo minyak wangi dan sebuah tasbih di pertemuan itu. Selain itu, dia meminta agar Prabowo tak mengundang UAS ke Istana Negara dan tak memberinya jabatan apapun jika kelak menjadi presiden.