Bisnis.com, JAKARTA — Beredar berita Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan disebar ke berbagai grup pesan instan. Kabar tersebut dipastikan tidak benar karena kabar bohong alias hoax.
Robikin Emhas, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bidang Hukum, HAM dan Perundang-Undangan, mengatakan bahwa pernyataan Said yang beredar soal Prabowo-Sandi didaur ulang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Mereka menyebar kembali seakan-akan baru dan sebuah dukungan.
“Padahal isinya tentang peristiwa tanggal 16 Agustus 2018 ketika Pak Prabowo dan Pak Sandi silaturahmi ke PBNU, sebelum menjadi capres dan cawapres,” katanya melalui pesan instan kepada wartawan, Senin (8/4/2019).
Robikin menjelaskan bahwa juga menemukan berita dan video tahun 2014 yang direreproduksi dan dipublikasikan sekarang seakan peristiwa terkini.
“Cara yang sangat tidak terpuji dalam upaya meraih dukungan. Jauh dari akhlak yang diajarkan Islam,” jelasnya.
Bagi Robikin, sukses pemilu adalah sukses bangsa Indonesia. Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat berpartisipasi wujudkan pemilu yang bermartabat, berintegritas. Jangan gunakan hoaks dan ujaran kebencian.
Dia memastikan ketua PNNU tidak boleh kampanye. Oleh karena itu, dalam beberapa kesempatan Said Aqil memilih mendoakan suksesnya pemilu, untuk Indonesia yang lebih baik.
Pada peristiwa kunjungan Prabowo-Sandi ke PBNU pada 16 Agustus lalu, Said mengatakan bahwa mertua Sandi merupakan warga NU. Sementara Prabowo bersahabat dengan Presiden almarhum Abdurrahman Wahid.