Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendiri Facebook Yakin Tangkal Serangan Siber Saat Pemilu

Chief Executive Officer Facebook Inc. Mark Zuckerberg yakin jaringan sosial terbesar di dunia miliknya akan bekerja lebih baik dalam menghentikan pelaku serangan siber.
Mark Zuckerberg saat berada di Candi Borobudur/Facebook-Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg saat berada di Candi Borobudur/Facebook-Mark Zuckerberg

Bisnis.com, JAKARTA - Chief Executive Officer Facebook Inc. Mark Zuckerberg yakin jaringan sosial terbesar di dunia miliknya akan bekerja lebih baik dalam menghentikan pelaku serangan siber untuk memanipulasi pemilihan presiden AS pada 2020.

"Kami telah belajar banyak sejak 2016, saat kami berada di belakang membela pertahanan negara dari pihak yang mencoba untuk campur tangan," kata Zukerberg dalam wawancara "Good Morning America" yang dilansir Reuters, Kamis (4/4/2019).

"Mereka berlomba dengan senjata secara langsung saat kita perlu memastikan bahwa sistem kita tetap berada di depan para aktor jahat yang canggih, yang selalu akan mencoba untuk mempermainkan mereka," ujar Zukerberg.

Badan-badan intelijen AS mengatakan ada operasi pengaruh siber Rusia yang luas selama kampanye pemilihan presiden 2016. Serangan siber tersebut diklaim bertujuan membantu Donald Trump, untuk mengalahkan capres dari Partai Demokrat Hillary Clinton. Namun, Rusia telah berulang kali membantah tuduhan itu.

Zuckerberg mengatakan media sosial milikya telah menerapkan banyak langkah sejak 2016 untuk memverifikasi setiap pengiklan yang menjalankan iklan politik dan membuat arsip. Dengan begitu siapa pun dapat melihat apa yang sedang dijalankan pengiklan, siapa yang mereka targetkan, dan berapa banyak mereka membayar.

Praktik periklanan di media sosial dengan 2,7 miliar pengguna dan meraih pendapatan tahunan mencapai US$56 miliar ini telah menjadi sorotan selama dua tahun di tengah meningkatnya ketidakpuasan atas pendekatannya terhadap privasi dan data pengguna.

Perusahaan mengatakan dalam kesaksian di kongres tahun lalu bahwa agen-agen Rusia menciptakan 129 acara di jaringan selama kampanye pemilu AS pada 2017. Tahun itu, mereka memberi lebih banyak perhatian pada upaya disinformasi Rusia yang ditujukan untuk para pemilih.

"Pada titik ini, [kami] mungkin memiliki beberapa sistem yang paling canggih dari perusahaan atau pemerintah di dunia untuk mencegah jenis taktik yang telah dicoba oleh Rusia dan sekarang negara-negara lain," kata Zuckerberg.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper