Bisnis.com, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengklarifikasi video soal pernyataannya yang menyebut Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai sumber konflik dan harus dihabisi.
Dalam video yang beredar, Ma'ruf tampak berbicara dengan sejumlah orang. Berikut perkataan Ma'ruf di video berdurasi 28 detik tersebut; "Menurut saya, Ahok itu sumber konflik. Bangsa ini akan konflik, tidak akan berhenti kalau Ahok tidak.... Maka itu.. Maka itu Ahok harus kita habisi... Itu sudah pakainya fikih siyasah namanya".
Ma'ruf menjelaskan, video lama itu merupakan pernyataannya sebelum penetapan paslon di pemilihan presiden 2019.
"Nah, sekarang saya buka saja, beberapa ustaz waktu itu mengajak saya untuk mendukung Anies sebagai calon presiden, karena Anies mengalahkan Ahok di Jakarta," ujar Ma'ruf Amin lewat keterangan tertulis yang dikirimkan tim medianya, Kamis (4/4/2019).
Ma'ruf mengatakan, dirinya tak setuju akan hal tersebut.
"Saya bilang, kalau Ahok itu, saya waktu itu menggunakan istilahnya itu apa namanya sumber konflik, terjadi konflik itu karena Ahok. Oleh karena itu, tentu Ahok ya kita harus cegah (terpilih lagi), karena bisa menjadi konflik akan bangsa ini," ujar Ma'ruf.
Kondisi tersebut, kata Ma'ruf, berbeda dengan calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi.
"Pak Jokowi tidak, makanya saya cenderung mendukung pak Jokowi ketimbang Anies. Biar nanti Anies 2024 ke atas bolehlah, sekarang Pak Jokowi. Konteksnya itu," kata dia.
Ma'ruf Amin mengatakan, dia tidak mengetahui motivasi orang-orang yang menyebarkan video tersebut. Namun, Ma'ruf mengatakan tidak masalah akan video yang menurutnya dipotong oleh penyebar tersebut.
"Saya sih enggak masalah, karena waktu itu konteksnya jelas karena saya tak mau mendukung Anies. Saya kira videonya enggak utuh," ujar dia.