Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Ancam Tutup Seratus Persen Perbatasan dengan Meksiko

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menutup seluruh perbatasan AS-Meksiko bila Meksiko tidak segera mengambil tindakan untuk membendung aliran imigran ke negara itu.
Polisi perbatasan Amerika Serikat  dan pekerja proyek tembok perbatasan berdiri di dekat ekskavator proyek pembangunan tembok perbatasan antara El Paso dan Ciudad Juarez di wilayah Meksiko, Selasa 5 Februari 2019./Reuers-Jose Luis Gonzalez
Polisi perbatasan Amerika Serikat dan pekerja proyek tembok perbatasan berdiri di dekat ekskavator proyek pembangunan tembok perbatasan antara El Paso dan Ciudad Juarez di wilayah Meksiko, Selasa 5 Februari 2019./Reuers-Jose Luis Gonzalez

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menutup seluruh perbatasan AS-Meksiko bila Meksiko tidak segera mengambil tindakan untuk membendung aliran imigran ke negara itu.

"Jika tidak, atau jika kita tidak membuat kesepakatan dengan Kongres, perbatasan akan ditutup, 100 persen," kata Trump kepada wartawandi Gedung Putih, seperti dikutip Reuters, Rabu (3/4/2019).

Akan tetapi, meski mengancam akan melakukan penutupan perbatasan 100%, Trump melanjutkan siap untuk menutup sebagian besar perbatasan bila ada langkah nyata dari Meksiko.

"Mungkin tidak semuanya," ujarnya.

Ancaman ini merupakan yang kesekian kalinya dilontarkan Trump. Pekan lalu, melalui akun Twitter, Trump juga melontarkan ancaman serupa. 

"Mungkin menutup Perbatasan Selatan. Meksiko tak melakukan apa pun untuk membantu menghentikan arus imigran ilegal ke negara kami. Mereka hanya berbicara tanpa tindakan," kata Trump.

Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez-Obrador, sebelumnya juga mengaku sudah mengambil sejumlah langkah untuk mengatasi persoalan imigran.

"Kami juga akan menolong dengan cara apa pun yang kami bisa. Kami tidak ingin ada konfrontasi dengan Amerika Serikat," ujarnya.

Menurut Lopez-Obrador, cara terbaik menangani isu imigran ini adalah dengan mengatasi akar masalah di negara asal.

Para imigran dari Amerika Tengah itu kabur ke AS untuk menghindari segala bentuk kekerasan, termasuk akibat persaingan kartel narkoba. Sejak dilantik, Trump terus berupaya menerapkan pendekatan keras terhadap imigran ilegal ini karena dianggap membahayakan AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper