Bisnis.com, JAKARTA - Klarifikasi atas sejumlah hoaks akan dilakukan calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin saat berkampanye di Madura, Jawa Timur, Senin (1/4/2019).
Beberapa hoaks yang akan diklarifikasi Ma'ruf dalam kunjungannya ke Madura kali ini terkait kabar bahwa Joko Widodo (Jokowi) merupakan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dan antiulama. Dia juga akan meluruskan kabar yang menyebut Jokowi kerap mengkriminalisasi ulama.
"Ya, artinya Madura harus berubah cara berpikirnya. Kalau dulu ada Pak Jokowi misalnya terprovokasi, saya ingin mengklarifikasi bahwa isu-isu PKI, anti ulama, kriminalisasi ulama itu tidak benar," ujar Ma'ruf di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, seperti tertulis di keterangan kepada wartawan.
Ma'ruf dijadwalkan akan berkunjung ke Kabupaten Sumenep dan Pamekasan. Di Sumenep, dia akan menghadiri kampanye terbuka di Lapangan Ahmad Yani.
Setelah itu, Ma'ruf akan berziarah ke makam Kiai Suhro. Dia juga akan berkunjung ke salah satu pondok pesantren di Madura. Ini adalah kunjungan Ma'ruf ketiga ke Madura semasa kampanye pemilu 2019. Kunjungan pertama dilakukan Oktober 2018, dan berlanjut pada Maret lalu.
Ma'ruf menyebut wilayah Madura mendapat perhatian khusus karena di tahun 2014 Jokowi kalah di kawasan itu. Pada pilpres 2014, Prabowo Subianto mengalahkan suara Jokowi di Madura.
Saat itu, Prabowo meraih 830.968 suara di Madura. Dukungan bagi Jokowi di saat yang sama berjumlah 692.631.
"Iya permintaannya kiai Madura, saya ke Madura lagi. Jadi kalau sebelah sini dikunjungi, yang lain harus juga dihadiri. Jadi sebenarnya ini lebih pada permintaan kalangan Kiai di Madura," ujar Ma'ruf.