Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Polhukam Sebut Banyak Pihak Adu Domba Masyarakat Selama Pemilu

Konflik di masyarakat selama proses pemilu dipercaya terjadi karena adanya pihak-pihak yang sengaja mengadu domba pendukung para calon pada Pemilu 2019.
Menko Polhukam Wiranto (kanan) berjalan bersama Mendagri Tjahjo Kumolo (kiri) menghadiri Rakornas bidang kewaspadaan nasional di Jakarta, Rabu (27/3/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Menko Polhukam Wiranto (kanan) berjalan bersama Mendagri Tjahjo Kumolo (kiri) menghadiri Rakornas bidang kewaspadaan nasional di Jakarta, Rabu (27/3/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Konflik di masyarakat selama proses pemilu dipercaya terjadi karena adanya pihak-pihak yang sengaja mengadu domba pendukung para calon pada Pemilu 2019.

Kepercayaan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto. Menurutnya, ada pihak yang sengaja memanas-manasi warga sehingga ujungnya konflik akibat perbedaan pilihan dalam pemilu.

“Banyak yang ngomporin rakyat sehingga rakyat menjadi beringas, terjadilah konflik. Awalnya dengan kata dan bisa berujung fisik,” tutur Wiranto saat membuka acara Rakornas Bidang Kewaspadaan Nasional Dalam Rangka Penyelenggaraan Pemilu 2019, Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Menurut Wiranto, seharusnya tak perlu ada konflik akibat perbedaan pilihan di pemilu. Sebabnya, pemilu dianggap merupakan ajang memilih pemimpin terbaik, bukan mengadu para calon dan pendukungnya.

Oleh karena itu, Wiranto meminta seluruh aparat keamanan dan pemerintah di pusat pun daerah ikut menjaga kedamaian masyarakat selama pemilu berlangsung.

“Ini fungsi kita untuk menjaga. Makanya kita gelar apel untuk mengamankan dan menjaga para pemilih. Penyelenggara pemilu sudah siap, untuk beberapa tempat ada hambatan, tapi Insya Allah bisa diselesaikan,” katanya.

Pendapat senada disampaikan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Dia mengimbau jangan sampai ujaran kebencian dan penyebaran hoaks memecah masyarakat pascapemilu.

Tjahjo meminta pengamanan dan pemberantasan hoaks dilakukan seluruh aparat. Dia juga berharap ada peran aktif organisasi kemasyarakatan (ormas) menjaga kondisi di lingkungan masing-masing dan mengajak masyarakat untuk tak takut datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April 2019.

“Ada 406.709 lebih ormas. Tolong bisa digerakkan, diorganisir,” tutur Tjahjo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lalu Rahadian
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper