Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Kampanye, Setiap Hari Jusuf Kalla Telepon Menteri

Zaman dulu [sebelum periode kampanye] anda lihat sendiri, sidang kabinet bisa 10 kali seminggu. Sekarang ini, karena kesibukan masing-masing [berkurang]. Tapi tugas-tugas rutin tetap jalan
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kanan) meninjau stan pameran saat pembukaan International Reform Policy Symposium and Regional Workshop di Nusa Dua, Bali, Kamis (14/3/2019)./ANTARA-Fikri Yusuf
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kanan) meninjau stan pameran saat pembukaan International Reform Policy Symposium and Regional Workshop di Nusa Dua, Bali, Kamis (14/3/2019)./ANTARA-Fikri Yusuf

Bisnis.com, JAKARTA – Pemilihan Umum 2019 memasuki tahapan kampanye terbuka. Presiden Joko Widodo yang kembali ikut dalam pemilihan banyak beraktifitas di luar kantor. Efektifkah pemerintahan?

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut saat ini tugas kenegaraan berjalan normal. Seluruh kegiatan seremonial pemerintahan yang tidak dapat dihadiri oleh Presiden, maka Wakil Presiden yang menjalankan. Demikian juga tugas operasional sehari-hari, wakil presiden mengambil peran lebih besar.

“Tapi kewenangan tentu [dalam konstitusi] di indonesia ini tidak bisa dialihkan. Jadi, tugas-tugas di Ibu Kota saya yang jalankan, termasuk rapat-rapat, banyak hal yang saya tangani,” kata Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Selasa (26/3/2019).

Jusuf Kalla mengatakan tidak ada transisi pemerintahan selama periode kampanye terbuka. Keputusan tetap diambil seperti biasa.

“Selama itu dalam batas operasional,” katanya.

Meski begitu, Jusuf Kalla mengakui aktifitas rapat pemerintahan selama periode kampanye menurun drastis, meski begitu ia menyebut kinerja pemerintah tidak akan terganggu.

“Zaman dulu [sebelum periode kampanye] Anda lihat sendiri, sidang kabinet bisa 10 kali seminggu. Sekarang ini, karena kesibukan masing-masing [berkurang]. Tapi tugas-tugas rutin tetap jalan,” ujar Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla juga menyebut dirinya juga setiap hari menelepon para menteri agar tugas yang diberikan kepada mereka tetap terkontrol dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

“Ya justru banyak menteri [kabinet] sebelum ini [yang terlibat kampanye]. Ini kan suatu kampanye terbuka, jadi resmi kampanye. Sebelumnya kunjungan kenegaraan, kunjungan pemerintahan, maka menteri pada ikut. Kalau ini [periode kampanye] tidak, kecuali menteri yang betul-betul dari partai politik. Tapi kalau dari pejabat biasanya tidak,” tambah Jusuf Kalla.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper