Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turki Ikut Selidiki Motif Penembakan di Belanda

Pemerintah Turki langsung menggelar penyelidikan untuk mengetahui apakah tersangka penembakan di Utrecht, Belanda memiliki motif pribadi atau murni aksi terorisme.
Polisi memeriksa mobil di lokasi penembakan di Utrecht, Belanda, Senin (18/3/2019)./Reuters- Piroschka van de Wouw
Polisi memeriksa mobil di lokasi penembakan di Utrecht, Belanda, Senin (18/3/2019)./Reuters- Piroschka van de Wouw

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Turki mengaku tengah menyelidiki apakah penembakan di Utrecht, Belanda dilatari motif personal atau merupakan aksi terorisme.
 
Hal itu disampaikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan seperti dilansir Reuters, Senin (18/3/2019). Penyelidikan tersebut dilakukan oleh badan intelijen Turki.
 
Pada Senin (18/3) pagi, seorang pria keturunan Turki melakukan aksi penembakan di sebuah trem di Utrecht. Setelah memburu tersangka berusia 37 tahun yang bernama Gokmen Tanis itu, Kepolisian Belanda berhasil menangkap si tersangka.

Jaksa mengungkapkan Tanis sebelumnya sudah pernah berurusan dengan polisi. Televisi lokal RTV Utrecht pun sebelumnya melaporkan bahwa tersangka memiliki catatan kriminal besar dan kecil, termasuk sebuah penembakan pada 2013.
 
Namun, motif pelaku masih belum diketahui. Seorang jaksa mengatakan bisa jadi ada "alasan keluarga" yang melatari aksi itu.
 
Kantor berita Turki Anadolu juga mengutip seorang kerabat Tanis yang menyatakan bahwa si tersangka menembak kerabatnya di trem tersebut, lalu menembaki orang lain yang mencoba membantu korban. 
 
Wali Kota Utrecht Jan van Zanen menyebutkan 3 orang tewas dan 9 lainnya luka-luka dalam peristiwa ini. Namun, jumlah korban cedera kemudian diralat menjadi lima orang.  

Setelah penembakan kemarin, aktivitas di kota itu dihentikan. Otoritas setempat menetapkan status ancaman teroris hingga ke level tertinggi, sekolah-sekolah dikunci, dan polisi paramiliter meningkatkan penjagaan di bandara, infrastruktur vital lainnya, serta masjid-masjid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper