Kabar24.com, JAKARTA - Pengamat politik asal Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, menyebutkan dampak penangkapan Romahurmuziy atau Romy bagi kedua kubu yang kini bersaing di pemilihan presiden 2019.
Menurut dia, dampaknya sangat tergantung pada bagaimana cara masing-masing kubu menghadapinya.
Gun Gun menilai pengaruh terhadap kubu Joko Widodo atau Jokowi tidak terlalu signifikan dalam segi elektoral. Tapi hal itu juga tergantung pada bagaimana mereka mengatur kerusakan atau yang dia sebut sebagai damage control.
“Ini damage control harus jelas jangan sampai (kasus korupsi Rommy) diasosiasikan dengan Jokowi atau TKN (Tim Kampanye Nasional). Karena, mau tidak mau Rommy adalah salah satu dewan penasihat TKN,” ujar Gun Gun di D’consulate lounge, Jakarta, Jumat 16 Maret 2019 seperti dikutip Tempo.co.
Romy ditetapkan sebagai tersangka suap jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama 2018-2019. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan status tersangka kepada politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu sehari setelah ditangkap dalam operasi tangkap tangan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 15 Maret 2019.
Gun Gun menilai manajemen kerusakan sudah dilakukan oleh TKN Jokowi dengan menyebut kasus Romy adalah masalah personal dan tak terkait dengan pilpres. Namun, dia melanjutkan, hal tersebut belum cukup karena sosok Romy cukup kuat melekat di TKN.
“Irisan Mas Romy sebagai orang yang aktif progresif. Bahkan di TKN, sangat sering muncul di media, dan aktif membantu Jokowi. Itu mau tidak mau ada politik asosiatif,” ucap dia.