Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Penembakan di Selandia Baru Siarkan Serangan di Facebook

Seorang pelaku serangan teror penembakan yang menewaskan 49 orang di Selandia Baru menyiarkan secara langsung penyerangan tersebut di Facebook selama 17 menit
Awak media menunggu di pintu gerbang ketika polisi dan personel militer bekerja di halaman parkir pengadilan distrik setelah serangan masjid hari Jumat, di Christchurch, Selandia Baru, 16 Maret 2019./Reuters
Awak media menunggu di pintu gerbang ketika polisi dan personel militer bekerja di halaman parkir pengadilan distrik setelah serangan masjid hari Jumat, di Christchurch, Selandia Baru, 16 Maret 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Seorang pelaku serangan teror penembakan yang menewaskan 49 orang di Selandia Baru menyiarkan secara langsung penyerangan tersebut di Facebook selama 17 menit menggunakan sebuah aplikasi yang didesain untuk pegiat olahraga ekstrem.

Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (16/3/2019), aplikasi yang digunakan pelaku serangan teroris tersebut bernama LIVE4. Berdasakan keterangan pengembang dan sebuah review dari Reuters, aplikasi ini memungkinkan sang pengguna untuk menyiarkan kegiatan yang direkam melalui kamera pribadi secara langsung di Facebook.

Aplikasi tersebut juga biasanya digunakan untuk membagi video-video olahraga ekstrem dan live music. Namun, pada Jumat kemarin sebuah video yang dibagikan salah satu pelaku serangan menunjukkan bagaimana dia menuju salah satu masjid, memasukinya, dan memulai menembaki jemaah yang berada di dalamnya secara membabi buta.

Alex Zhukov, Founder dan Direktur Teknologi VideoGorillas, pengembang LIVE4, mengatakan aplikasi ini mengirimkan rekaman video secara langsung ke Facebook dan perusahaannya tidak memiliki kemampuan untuk meninjau video terlebih dahulu sebelum dikirim.

"Rekaman video tidak dianalisis, disimpan, atau diproses oleh LIVE4, kami tidak memiliki kemampuan untuk melihat rekaman secara langsung ketika disiarkan ataupun ketika telah selesai," katanya dalam pernyataan tertulis kepada Reuters.

"Tanggung jawab dari isi konten video sepenuhnya berada di tangan orang yang melakukan siaran."

Zhukov menyatakan pihaknya mengutuk aksi yang dilakukan orang-orang kejam tersebut dan menyalahgunakan aplikasi yang dikembangkannya untuk mencapai tujuan mereka. "Kami akan melakukan apapun untuk mencegah kejadian ini terulang kembali."

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Selandia Baru menyatakan bahwa masyarakat yang menyebarkan rekaman video serangan teror penembakan di Negara Kiwi tersebut berisiko melanggar hukum.

"Konten dari video sangat menganggu dan membahayakan orang-orang yang melihat. Kami sedang bekerja dengan beberapa platform media sosial yang secara aktif menghapus video penembakan secepatnya," demikian pernyataan resmi dari Kementerian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper