Bisnis.com, JAKARTA -Indonesia menawarkan sejumlah bantuan bagi Afghanistan sebagai wujud komitmen Indonesia untuk mendukung proses perdamaian di negara tersebut.
Hal ini menjadi bahasan utama kala Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Afghanistan Salahuddin Rabbani di Jakarta, Jumat (14/3/2019).
"Dalam pertemuan tadi Indonesia kembali menegaskan komitmen dan dukungan penuh Indonesia bagi perdamaian di Afghanistan sebagai tindak dari komitmen presiden Joko Widodo dalam pertemuannya dengan Presiden Ghani di Kabul pada Januari 2018," papar Retno kepada wartawan di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri.
Ia menjelaskan ada tiga hal yang menjadi fokus bantuan Indonesia, yakni dalam konteks peningkatan rasa percaya antara pihak yang terlibat konflik, upaya perdamaian, dan bantuan melalui forum-forum internasional.
"Trust building merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam setiap proses perdamaian. Oleh karena itu pada tahun lalu indonesia menjadi tuan rumah dari Trilateral Ulema Meeting. Indonesia siap memberikan fasilitasi terhadap hal-hal atau kegiatan yang terkait dengan trust building," papar Retno.
Pada kesempatan tersebut, Retno juga menawarkan bantuan untuk memfasilitasi dialog langsung antara pemerintah Afghanistan dan representasi Taliban. Pemerintah dan rakyat Indonesia, ungkapnya, ingin konflik di Afghanistan segera berakhir.
Baca Juga
"Di antara negara-negara berpenduduk mayoritas Islam, Indonesia merupakan negara pertama yang menawarkan dukungan penuh terhadap proses perdamaian di Afghanistan," ungkap Menlu Rabbani.
Ia mengekspresikan ucapan terima kasihnya atas komitmen yang senantiasa ditunjukkan pemerintah Indonesia dalam membantu terwujudnya perdamaian di Afghanistan.
Komitmen tersebut, papar Rabbani, terus berkembang ke berbagai bidang, termasuk ke kerja sama ekonomi dan sosial budaya.
Afghanistan telah didera konflik berkepanjangan sejak pasukan Uni Soviet meninggalkan negara itu pada 1989 dan kelompok Taliban mengambil alih ibu kota Kabul.
Kondisi di sana semakin tak stabil setelah Amerika Serikat memutuskan mengirim pasukan pada 2001 sebagai bagian dari perang melawan terorisme dan memburu jaringan Al-Qaeda.
Perkembangan proses perdamaian di Afghanistan mulai menunjukkan kemajuan usai Presiden Donald Trump memutuskan untuk menarik pasukan AS dari sana.
Penarikan ini disertai pula dengan perundingan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban.