Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Jawa Timur terkait jual-beli jabatan di Kantor Wilayah Kementerian Agama, Jumat (15/3/2019).
Dia diduga tertangkap bersama empat orang lainnya yang berasal dari unsur swasta dan pejabat daerah Kementerian Agama di Jawa Timur. OTT dilakukan di lokasi yang berbeda-beda dan mengamankan sejumlah uang dalam pecahan rupiah.
Berasal dari salah satu koalisi partai yang mengusung pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019, bagaimana sebenarnya karier politik Rommy?
Lahir di Sleman, 10 September 1974, pria bernama lengkap Muhammad Romahurmuziy itu kini menjabat sebagai anggota DPR RI Komisi III yang membidangi hukum, HAM, dan Keamanan untuk periode 2014-2019. Ia terpilih sebagai wakil rakyat mewakili Dapil VII Jawa Tengah.
Sebelumnya pada Mei 2011, Rommy pernah ditunjuk sebagai Ketua Komisi IV DPR RI yang membindangi urusan pertanian, kehutanan, bulog, dan kelautan. Pada tahun itu ia juga terpilih sebagai Sekretaris Jenderal DPP PPP pada Muktamar VII PPP dengan masa jabatan 2011-2015.
Dikenal sebagai aktivis sejak usia muda, Rommy pernah menjabat posisi Ketua OSIS SMA Negeri 1 Yogyakarta pada 1990. Aktivitas berorganisasinya semakin meningkat kala ia memimpin redaksi majalah mahasiswa “Pilar” Masjid Salman Institut Teknologi Bandung periode 1994-1996. Tak berhenti di sana, pada 1995 sampai 1996 Rommy juga mengepalai Bidang Pengkajian Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika ITB.
Rommy mengawali karier politiknya sebagai kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Meski tergabung sebagai anggota Garda Bangsa PKB di Bandung pada 1998, Rommy lebih memilih Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai tambatan hati berpolitik.
Bersama PPP, karier politik Rommy terus melesat. Ia terpilih sebagai Ketua Umum PPP secara aklamasi untuk periode 2016-2021.