Bisnis.com, JAKARTA — Cawapres nomor urut 02 Ma'ruf Amin menganggap bahwa pidato politik Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Djakarta Theater, Jumat (1/3/2019), menegaskan posisinya untuk berada "di tengah".
Sebab, Ma'ruf berpendapat pidato putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu berisi saran untuk presiden mendatang, tanpa merujuk salah satu pasangan calon tertentu.
"Karena itu, kita berterimakasih dia [AHY] ada di tengah. Sehingga orang-orang yang kemudian mendukung kami jadi tidak merasa ada ancaman, jadi mereka aman, makin banyak orang [Partai] Demokrat yang ikut ke 01 [Jokowi-Ma'ruf] ," jelas Ma'ruf dalam keterangan resminya, Sabtu (2/3/2019).
Oleh sebab itu, mantan Ketua Umum MUI ini menangkap sinyal positif. Yaitu, sinyal bahwa secara tidak langsung Partai Demokrat memberi lampu hijau bagi kadernya yang mendukung petahana Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Memang [Partai] Demokrat secara kelembagaan mendukung sebelah [Prabowo-Sandi] tapi di daerah gubernur, walikota, bupati, banyak mendukung sini [Jokowi-Ma'ruf Amin]," ungkap kiai yang kini menginjak usia 75 tahun ini.
"Jadi mungkin AHY itu membuat pernyataan seperti, supaya semuanya menjadi enak," tambah Ma'ruf.
Baca Juga
Sekadar informasi, beberapa tokoh Partai Demokrat memang secara terang-terangan mendukung Jokowi-Ma'ruf. Di antaranya, mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Gubernur Papua sekaligus Ketua DPD Partai Demokrat Papua Lukas Enembe, dan anggota legislatif dari Partai Demokrat Ruhut Sitompul.
Ada juga beberapa kisah lain dari kader Partai Demokrat terkait arah dukungannya, yaitu mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang yang mengundurkan diri dari Partai Demokrat setelah mendeklarasikan diri mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Selain itu, adalagi mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo atau akrab disapa Pakde Karwo, yang pernah menyebut mayoritas kader Partai Demokrat di Jatim mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
Sementara itu, AHY kini telah ditunjuk sebagai ujung tombak tim pemenangan Pemilu Legislatif Partai Demokrat lewat Surat Mandat SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Mandat ini diberikan, setelah adanya kemungkinan bahwa SBY belum bisa 'turun gunung' pada waktu yang dijadwalkan, sebab ingin fokus menjaga istrinya Ani Yudhoyono yang hingga kini masih dalam masa penyembuhan di Singapura.