Bisnis.com, JAKARTA - Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik Partai Demokrat malam ini di Djakarta Theater, Jumat (1/3/2019).
Dia menggantikan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato berjudul "Rekomendasi Partai Demokrat untuk Presiden Indonesia Mendatang".
Dalam pidatonya, Partai Demokrat menyoroti sejumlah hal. Salah satunya mengenai daya beli masyarakat dan lapangan kerja.
"Selama 2 tahun terakhir ini, Ketua Umum Partai Demokrat dan jajarannya, termasuk saya selaku Komandan Kogasma, aktif berkeliling nusantara, untuk menyerap aspirasi masyarakat. Beberapa persoalan utama, yang sering disampaikan kepada kami antara lain, pertama, soal melemahnya daya beli masyarakat, baik di Pulau Jawa maupun di luar Jawa, perkotaan maupun di pedesaan," kata AHY di Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena menurunnya penghasilan dan sulitnya mendapatkan pekerjaan.
Dia juga menyoroti masyarakat yang gelisah tidak bisa memperoleh pekerjaan yang layak sesuai kompetensinya serta mereka yang sudah bekerja, khawatir akan kehilangan pekerjaannya akibat melemahnya ekonomi nasional.
"Merespons persoalan tadi, dia Demokrat merekomendasikan kepada presiden mendatang agar memacu laju pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai angka 6% atau lebih, serta menciptakan iklim dunia usaha yang kondusif, diantaranya dengan cara melonggarkan pajak," katanya.
Dunia usaha yang maju, kata dia, akan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak lagi serta mampu meningkatkan upah dan kesejahteraan buruh.
"Selain itu, daya beli masyarakat juga harus kita perkuat melalui peningkatan gaji pegawai, termasuk guru, TNI dan Polri serta pensiunan."
Selain itu, dia juga menyarankan agar presiden mendatang bisa melanjutkan program-program era SBY yang dinilai pro rakyat untuk membantu masyarakat miskin dan kurang mampu. Program-program pro rakyat SBY yang dimaksud, antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), Raskin, Bantuan Langsung Sementara Masyarakat, BOJS, Dana BOS, Bidik Misi, LPDP, Beasiswa Santri, KUR dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM), serta penyaluran subsidi secara tepat sasaran, seperti subsidi BBM, listrik, dan pupuk.
"Dengan segala kerendahan hati, Partai Demokrat menyarankan Program-Program Pro-Rakyat era SBY dapat dilanjutkan dan ditingkatkan, apapun namanya," kata AHY.