Bisnis.com JAKARTA - Pasukan Israel menembak mati seorang remaja Palestina dan melukai sekitar 40 orang lainnya saat aksi protes ribuan orang di perbatasan Jalur Gaza, Jumat tengah Malam (22/2/2019) WIB, demikian informasi petugas kesehatan di Gaza.
Laporan Reuters yang dikutip Antara pada Sabtu (23/2/2019) menuturkan militer Israel mengatakan sedang menindak tegas para perusuh, beberapa di antara mereka mencoba melemparkan granat dan alat peledak ke arah Israel dari Jalur Gaza, wilayah yang dikendalikan oleh kelompok Hamas. Lebih dari 200 warga Palestina tewas oleh pasukan Israel sejak aksi protes perbatasan yang dimulai pada Maret 2018. Ribuan orang juga mengalami cedera selama aksi yang digelar setiap minggu tersebut. Di pihak Israel, seorang tentara tewas ditangan penembak jitu Palestina. Aksi protes yang dijuluki The Great March of Return tersebut menuntut hak untuk kembali ke tanah para leluhur mereka, yang melarikan diri atau dipaksa untuk angkat kaki pada 1948 selama berdirinya Israel. Para demonstran juga menyerukan berakhirnya blokade di Jalur Gaza yang dipimpin oleh Israel, rumah kantong bagi dua juta penduduk. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa remaja pria berusia 15 tahun tewas akibat tembakan oleh pasukan Israel. Juru bicara militer Israel berpendapat para tentara sudah menggunakan "cara pembubaran kerusuhan" dan melepaskan tembakan "sesuai dengan prosedur operasi standar."