Kabar24.com, JAKARTA – Pihak regulator Mongolia menyatakan akan menghentikan sementara operasi restoran cepat saji KFC di negara tersebut guna kepentingan penyelidikan.
Langkah tersebut diambil setelah 42 orang dirawat di rumah sakit dan ratusan orang lainnya menunjukkan gejala keracunan akibat mengonsumsi air yang diduga terkontaminasi di sebuah gerai KFC di Zaisan, Ulaanbaatar.
Menurut Badan Inspeksi Profesional Metropolitan (MPIA) setempat, sebanyak 247 orang melaporkan mengalami gejala seperti diare dan muntah-muntah pascainsiden yang terjadi pekan lalu tersebut.
Gerai restoran di Zaisan sendiri telah ditutup untuk menjalani pemeriksaan, menurut seorang pejabat badan inspeksi.
“Kami akan melakukan inspeksi untuk cabang-cabang KFC lainnya mulai 18-21 Februari dan menangguhkan operasi mereka selama inspeksi,” tambahnya, sebagaimana diberitakan Reuters.
KFC, yang merupakan bagian dari perusahaan jaringan restoran Yum Brands Inc., memiliki setidaknya 11 gerai di negara itu, menurut situs webnya.
Baca Juga
Sementara itu, Ganbat Danzanbaatar, general manager KFC Mongolia, mengatakan semua gerai KFC, selain di Zaisan, dibuka.
KFC membuka restoran pertamanya di Mongolia pada 2013 dan seluruh restorannya terletak di ibu kota negara tersebut. Restoran-restoran ini dioperasikan oleh mitra waralabanya, konglomerat Tavan Bogd Group.
“Kami sangat menyesalkan dampak negatif yang dialami banyak orang, terutama pelanggan-pelanggan kami di restoran Zaisan, dan kami berupaya mendukung anggota tim dan pelanggan kami melalui masa sulit ini,” ujar juru bicara KFC Global kepada Reuters.
“KFC Mongolia bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan pemerintah dan rekomendasi seputar mengatasi sumber insiden tersebut. Hal ini mencakup penyelidikan menyeluruh terhadap seluruh restoran KFC Mongolia, dan secara khusus menentukan penyebab pasti dari insiden yang dilaporkan.”
Dalam pernyataan terpisah, Tavan Bogd meminta maaf dan mengatakan insiden itu terjadi karena lemahnya pemeriksaan kualitas internal dan bahwa standar dan peraturan sehari-hari diimplementasikan secara buruk.