Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membeberkan alasannya mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam pilpres 2019. Menurut JK, hancurnya kekuatan sebuah negara akan terjadi jika dibangun dengan berlandaskan otoriter dan nepotisme.
Jusuf Kalla, Ketua Dewan Pengarah Tim Pemenangan Nasional Joko Widodo - Ma'ruf mengingatkan dalam pemilihan presiden pada 17 April 2019, masyarakat hanya memiliki dua pilihan. Untuk itu harus dihindari memilih pemimpin yang dapat membawa kembali konsep otoriter dan nepotisme.
"Joko Widodo tidak ada di situ. Dia tidak otoriter. Keluarganya tidak ada berbisnis yang menimbulkan nepotisme. Jadi [negara] bisa aman," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Jusuf Kalla mencontohkan berakhirnya kekuasaan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto karena masyarakat muak dengan mengguritanya korupsi dan maraknya praktik nepotisme. Jatuhnya pemimpin di Venezuela juga disebabkan kondisi yang sama.
"Yang bersih dari calon adalah Pak jokowi. Kita harus arif melihatnya," kata Jusuf Kalla.