Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (5/2/2019) mengumumkan bahwa KTT AS dan Korea Utara akan berlangsung pada akhir bulan ini di Vietnam.
Berbicara di hadapan Kongres untuk menyampaikan Pidato Kenegaraan Tahunan, Trump mengatakan ia akan bertemu dengan Pemimpin Korut Kim Jong-un pada 27 - 28 Februari di Vietnam tanpa memerinci lokasi pertemuan.
Pada kesempatan yang sama, dia juga memuji prestasi diplomasi pemerintahannya dengan Korut dan mengklaim AS dan Korut mungkin terlibat perang jika bukan dia presidennya.
"Warga AS yang menjadi sandera telah pulang, uji coba nuklir juga telah berhenti, dan tidak ada peluncuran rudal dalam 15 bulan terakhir," kata Trump sebagaimana dikutip Channel News Asia pada Rabu (6/2/2019).
"Jika saya tidak terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, saat ini kita, menurut pendapat saya, akan terlibat perang besar dengan Korea Utara. Banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan, tetapi hubungan saya dengan Kim Jong-un berjalan baik," sambungnya.
Kedua pemimpin negara bertemu pada Juni 2018 lalu di Singapura. Pertemuan tersebut merupakan pertama kalinya dua pemimpin AS dan Korut bertemu sejak Perang Korea pada 1950-1953.
Baca Juga
Pertemuan tersebut menghasilkan deklarasi yang berisi komitmen pemerintahan Kim untuk menghentikan semua aktivitas nuklir beserta pengembangan rudal. Meski demikian, deklarasi tersebut tak memuat secara jelas bagaimana mekanisme denuklirisasi yang harus dipatuhi Korut.
Utusan khusus AS untuk Korut, Stephen Biegun, akan bertolak ke Pyongyang Rabu ini untuk membicarakan persiapan KTT.
Biegun mengatakan pekan lalu Washington siap membantu pembangunan ekonomi Korut meski sanksi dipertahankan sampai denuklirisasi benar-benar tercapai.