Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) merupakan sosok serba bisa. Ia pebisnis ulet, juga politisi tangguh.
Sebagai pebisnis, Jusuf Kalla dikenal spengendali grup Haji Kalla yang bisnisnya merambah berbagai lini di Indonesia Timur. Posisi yang JK tinggalkan karena terjun ke politik.
Di dunia politik, Jusuf Kalla mencatat sejarah, karena menjadi wakil presiden untuk dua presiden berbeda, yakni pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).
Lalu, dari dua peran ini, mana yang lebih enak, jadi wakil presiden (politisi) atau pengusaha?
"Kalau dari segi enak, tergantung apanya? Kalau dari segi kebebasan, enakan pengusaha. Kalau politisi banyak aturannya, banyak etikanya. Kalau kita ke kota-kota di Indonesia minta selfie terus dan juga selalu dikhawatirkan. Kiri kanan tergantung protokol," kata Jusuf Kalla dalam Kadin Talk di Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Meski banyak aturan, JK menyebut politikus memiliki banyak 'kemewahan' dibanding pengusaha. Sebagai menteri hingga akhirnya wakil presiden, Jusuf Kalla tidak pernah merasakan macet Jakarta.
"Kalau orang tanya Jakarta macet, di mana ya macetnya?" ujar Jusuf Kalla berkelakar.
Jusuf Kalla menambahkan, bahwa yang paling utama dalam menjalankan peran adalah fokus. Dengan mengerahkan energi ke bidang yang menjadi tanggung jawab, maka akan didapatkan hasil terbaik.