Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Thailand menutup ratusan sekolah di Bangkok pada hari Rabu (30/1/2019) menyusul meningkatnya volume kabut beracun di atas kota, menjadikan udara ibukota di antara yang terburuk di dunia.
Dilansir dari Bloomberg, kota metropolitan yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa tersebut itu menutup 437 sekolah negeri hingga Jumat, ungkap otoritas setempat.
Indeks kualitas udara (AQI) melebihi level 170 pada sekitar waktu makan siang. Ini merupakan level perkotaan terburuk ketujuh secara global, menurut data dari AirVisual yang melacak tingkat polusi di berbagai kota.
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha, pemimpin pemerintah militer Thailand, mengatakan ia juga berencana melakukan penutupan sementara beberapa pabrik selama lonjakan polusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Bangkok sedang bergulat dengan penurunan kualitas udara musiman yang parah untuk tahun kedua berturut-turut. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal mulai dari asap knalpot, pabrik, dan pembakaran sampah hingga asap yang mengepul dari daerah pedesaan saat petani membakar ladang untuk membersihkannya.
Pemerintah Bangkok telah mengambil sejumlah langkah untuk membersihkan kabut gelap yang terlihat, termasuk menyemprotkan air dari gedung pencakar langit dan menerbangkan pesawat tanpa awak untuk menghilangkan polusi, namun segala upaya tersebut tidak memberikan perkembangan berarti.
Baca Juga
Lonjakan kabut asap sangat bertolak belakang bagi kota yang mengandalkan pariwisata untuk pertumbuhan ekonomi ini.
Bangkok menerima lebih dari 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2017. Ini merupakan angka tertinggi di dunia menurut data yang disusun oleh Mastercard Inc.