Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok secara terang-terangan mendukung PDI Perjuangan dalam Pemilihan Legislatif 2019. Ahok mendukung perjuangan dua caleg PDIP dan berharap PDIP meraih 35% kursi.
Dia mengatakan PDIP setidaknya harus mengulang kejayaan pada saat tumbangnya orde baru pada 1999.
"PDI Perjuangan harus menang telak. Tahun 1999 itu PDIP masa kejayaannya 33%. Kalau cuma 20% capek, kasihan Bu Mega [Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri]," katanya hadapan kader PDIP di kawasan Meruya, Jakarta Utara, Rabu (30/1/2019).
Meski belum belum bergabung dengan partai berlambang banteng, BTP sudah mendukung dua calon legislatif dari PDIP, yaitu Ima Mahdiyah dan Charles Honoris.
Menurut Ahok, harus ada satu partai nasionalis yang memimpin pemerintahan atau setidaknya menjadi partai penguasa koalisi besar di pemerintahan.
"Kalau bisa PDIP bisa capai 35% [kursi] minimal. Ini harus kita dorong, gimana usaha bapak ibu. Saya enggak ikut campur. Saya kan mau jalan-jalan," ujarnya sambil tertawa.
Dalam blusukan pertama setelah dia bebas dari penjara, Ahok berharap agar kedua caleg PDIP tersebut dapat dipilih warga dan bisa mengawal anggaran di pemerintahan.
Meski secara terang-terangan dukung PDIP, dia masih enggan menanggapi kabar bahwa dirinya yang bakal merapat ke parpol tersebut.
"Saya memang memiliki kedekatan sejak lama dengan PDIP. Hampir 21 bulan saya ditahan [penjara] sekarang saya mau jalan-jalan," ungkap.
Di akhir acara blusukan dengan warga, Charles Honoris memberikan jaket berwarna merah berlambang dan bertuliskan PDIP kepada Ahok.
Ima Mahdiah adalah caleg nomor 4 DPRD DKI Jakarta untuk Dapil 10. Ima merupakan staf BTP selama dia memimpin DKI Jakarta sekaligus Direktur di PT Basuki Solusi Konsultindo. Sementara itu, Charles Honoris caleg nomor 2 DPR-RI untuk Dapil DKI Jakarta 3. Dia merupakan Bendahara dalam Tim Pemenangan Ahok-Djarot pada Pilgub DKI 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
