Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Debat Capres: Di Mata Demokrat, Visi Misi Prabowo lebih Realistis, Jokowi Terlalu Beretorika

Calon presiden petahana, Joko Widodo dianggap kehilangan momentum di debat pertama capres-cawapres karena tidak memperkuat visi misi dan justru kembali obral janji dan beretorika untuk hadapi pilpres nanti.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) berjalan bersama capres no urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019)./ANTARA-Setneg Agus Suparto
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) berjalan bersama capres no urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019)./ANTARA-Setneg Agus Suparto

Bisnis.com, JAKARTA – Calon presiden petahana, Joko Widodo dianggap kehilangan momentum di debat pertama capres-cawapres karena tidak memperkuat visi misi dan justru kembali obral janji dan beretorika untuk hadapi pilpres nanti.

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahean mengatakan bahwa ini terlihat Jokowi lebih banyak beretorika tak berdasarkan fakta dan data.

“Di sektor penegakkan hukum, pemberantasan korupsi, terorisme, semua retorika. Bertolak belakang dengan apa yang dilakukan,” katanya di Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Isu pemberantasan korupsi misalnya, Ferdinand menjelaskan bahwa revolusi mental yang digaungkan Jokowi sejak 2014 lalu tidak ada hasilnya. Justru di bawah kepemimpinannya semakin banyak pejabat negara yang ditangkap KPK.

Di sisi lain, menurutnya rencana Prabowo-Sandi memperbaiki kesejahteraan aparatur negara agar tidak korupsi jauh lebih realistis daripada revolusi mental ala Jokowi.

“Sumber dari korupsi adalah ekonomi, baru kedua karakter. Permasalahan ekonomi harus diselesaikan lebih dulu, karena masalah karakter tidak mudah. Walaupun 2014 revolusi mental, sekarang tidak ada hasilnya,” jelasnya.

Visi Prabowo-Sandi dalam pemberantasan terorisme juga patut diacungi jempol. Ferdinand  menuturkan bahwa Prabowo adalah orang pertama yang membentuk satuan khusus anti teror di Indonesia. Satuan itu berada di bawah kendalinya saat menjabat Komandan Jenderal Kopassus.

Dalam perkara penegakan hukum, Ferdinand menyebut Prabowo-Sandi jauh lebih tegas daripada Jokowi-Ma'ruf. Saat debat, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyatakan akan memimpin penegakan hukum di Indonesia bila dirinya mendapatkan mandat dari rakyat pada pilpres nanti.

“Ini presiden menghindar, bilang 'laporkan saja, laporkan saja'. Sementara Pak Prabowo menyatakan beliau akan memimpin penegakan hukum untuk mewujudkan negara yang berkeadilan,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper