Bisnis.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan Hashim Djojohadikusumo,yang mengungkit lagi bantuannya untuk Jokowi-Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta 2012, perlu belajar lagi tentang semangat pengorbanan dan militansi kepada Prabowo Subiano.
Aria Bima, politisi PDIP yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, menilai seorang politisi seharusnya sanggup menunjukkan sifat seorang pejuang, yang punya kerelaan hati secara utuh untuk mencalonkan calon terbaiknya mengurus bangsa.
"Lha kan dia memang sepakat mengusung Jokowi-Ahok [di Pilgub DKI Jakarta 2012]. Nggak diungkit sekalian waktu zaman Bu Mega sama Pak Prabowo? [di Pilpres 2009]," ungkap Aria kepada Bisnis, Selasa (22/1/2019).
"Militansinya dipertanyakan, pengorbanannya, jiwa politisinya, kalau kayak begitu belajar sama Pak Prabowo lah," tambah Aria.
Seperti diketahui, ketika Pilgub DKI 2012, PDIP dan Gerindra) yang mengusung Joko Widodo (Jokowi) Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sebab itulah, Aria menilai butuh sikap militansi agar seorang politisi sanggup memperjuangkan calon terbaik pilihannya masing-masing tanpa mengungkit masa lalu, contohnya seperti Prabowo yang merupakan Ketua Umum Gerindra.
"Kalau belum siap jadi pejuang, jangan jadi pejuang. Ini bukan dagang. Hashim tidak siap, ini soal politik, soal perjuangan. Soal kerelaan. Bukan untuk kandidat, [tapi] untuk mengurus bangsa ini," ujar pria kelahiran Semarang, 29 Mei 1965 ini.
"Bukan duit berapa, balik berapa. Dari yang paling kecil sampai yang gede itu, dari yang 10.000 sampai yang miliaran itu, tergantung kualitas kerelaan, ketulusan, pengorbanan," jelas Aria.
Sebelumnya, Hashim menanggapi pernyataan Jokowi dalam Debat Pilpres 2019. Adik Prabowo ini menilai pernyataan Jokowi yang menyebut kampanyenya selalu minim biaya itu tak logis.
Hashim mengatakan setiap pencalonan memerlukan uang, setidaknya untuk biaya saksi.
"Pak Jokowi tidak mengeluarkan uang karena dana yang dipakai dari saya, itu kenyataan," kata Hashim di Media Center Prabowo - Sandiaga, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/1/2019).
Hashim mengklaim, dia tak cuma membantu dalam bentuk uang, tetapi juga biaya kaus, baliho, dan baju kotak-kotak yang menjadi khas Jokowi dan pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat itu.