Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ma’ruf Amin Angkat Elektabilitas PKB, Prabowo Dongkrak Pamor Demokrat

Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Demokrat kecipratan efek ekor jas dari figur kontestan Pemilu Presiden 2019 yang bukan kader dua partai politik tersebut.
Pasangan calon Presiden Joko Widodo-Maruf Amin (kanan) dan pasangan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berdoa, di sela-sela pengambilan undian nomor urut untuk Pilpres 2019, di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Jumat (21/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pasangan calon Presiden Joko Widodo-Maruf Amin (kanan) dan pasangan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berdoa, di sela-sela pengambilan undian nomor urut untuk Pilpres 2019, di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Jumat (21/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Demokrat kecipratan efek ekor jas dari figur kontestan Pemilu Presiden 2019 yang bukan kader dua partai politik tersebut.

Bila elektabilitas PKB naik karena faktor Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin, Demokrat mendapatkan efek elektoral dari Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Padahal, Ma’ruf bukan kader PKB, sedangkan Prabowo adalah ikon Partai Gerindra.

Dalam survei terbaru Charta Politika Indonesia, elektabilitas PKB tercatat sebesar 8,1%, nomor empat setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (25,2%), Partai Gerindra (15,2%), dan Partai Golkar (9%).

Sementara itu, Demokrat dua setrip di bawah PKB alias peringkat enam dengan elektabilitas 4,5%.

Temuan Charta Politika didasarkan hasil wawancara kepada 2.000 responden dari seluruh Indonesia yang dipilih secara acak pada 22 Desember 2018-2 Januari 2019. Marjin kesalahan sebesar +/- 2,19% pada tingkat kepercayaan 95%.

Direktur Riset Charta Politika Muslimin mengatakan elektabilitas PKB meningkat dari 7,2% pada Oktober menjadi 8,1% pada Desember 2018. Menurutnya, lonjakan signifikan tersebut sebagai berkah mengusung Ma’ruf Amin.

“Hipotesanya, Ma’ruf Amin diasosiasikan dengan PKB,” katanya dalam risil survei terbaru Charta Politika di Jakarta, Rabu (16/1/2019).

PKB merupakan parpol yang identik dengan massa Nahdlatul Ulama (NU), organisasi yang pernah dipimpin oleh Ma’ruf. Bersama dengan sejumlah parpol lain, PKB tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja pengusung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Sementara itu, kontribusi Prabowo terhadap peningkatan elektabilitas Demokrat, dari 4,3% pada Oktober menjadi 4,5% pada Desember 2018, terkonfirmasi dari pengakuan para responden. Sebanyak 10,1% pemilih Demokrat mendukung bekas parpol penguasa tersebut lantaran turut mengusung pasangan Prabowo-Sandiaga Salahuddin Uno.

Meski demikian, efek Prabowo masih kalah dominan dibandingkan dengan faktor Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

“Ada 22,5% pemilih Demokrat yang memilih karena tertarik figur ketua umum partai,” ujar Muslimin.

Kendati mendapat limpahan elektoral dari kontestan Pilpres 2019, PKB dan Demokrat bukanlah penikmat efek ekor jas (coat tail effect) terbesar. PDIP sebagai parpol Capres nomor urut 01 Joko

Widodo dan Gerindra sebagai parpol Capres nomor urut 02 Prabowo memimpin klasemen elektabilitas karena sumbangsih dua tokoh politik tersebut.

“Partai lain tidak punya figur internal yang diusung sebagai capres,” tambah Muslimin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper