Bisnis.com, JAKARTA - Animo masyarakat untuk membantu korban tsunami Selat Sunda cukup tinggi.
Sejak sehari pascabencana, bantuan terutama yang berasal dari inisiatif pribadi mengalir ke lokasi terdampak misalnya di daerah Labuan dan Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten.
Namun demikian, sebelum berangkat untuk memberikan bantuan atau menjadi relawan ke daerah terdampak, para pemberi bantuan dan calon relawan sebaiknya mengetahui rute, medan serta kondisi jalan ke lokasi yang terdampak tsunami tersebut.
Tanpa pengetahuan tentang kondisi lokasi terdampak, bisa jadi calon relawan akan menemukan kesukaran.
Jalur menuju salah satu wilayah terdampak tsunami di Kabupaten Pandeglang, provinsi Banten/Bisnis-Edi Suwiknyo
Sedikit tips buat para relawan yang akan memberikan bantuan dengan tujuan Labuan, rute serta kondisi jalannya agak sedikit bagus. Aspalnya cukup mulus dan kondisi alam agak bersahabat. Para relawan yang mau ke Labuan bisa lewat jalur Pandeglang atau tol dari Jakarta sampai Cilegon.
Untuk relawan yang mengambil jalur Pandenglang ke Labuan, perlu sedikit hati-hati, kondisi jalan yang berkelok-kelok dan naik turun membutuhkan konsentrasi cukup tinggi. Apalagi jika membawa beban yang berat, relawan harus benar-benar bisa mengatur kendarannya supaya tetap stabil. Meski demikian, jalur Jakarta - Pandeglang - Labuan relatif bersahabat jadi mobil-mobil kecil pun bisa dengan mudah menuju ke lokasi terdampak.
Jalur Sumur dan Taman Jaya
Kondisi berbeda akan ditemui bagi relawan yang akan memberikan bantuan ke Sumur dan Taman Jaya. Dua daerah ini masuk di wilayah kawasan Taman Nasional Ujung Kulon dan termasuk daerah yang terisolir pascabencana tersebut.
Untuk menuju kecamatan ini para relawan perlu memikirkan kondisi kendaraan serta jenis kendaraan yang akan dipakai untuk memberikan bantuan. Mobil kecil seperti sedan atau mobil-mobil yang rendah sangat tidak direkomendasikan untuk melewati jalur ini. Apalagi kalau ceper, siap-siap bagian depan mobil Anda mengalami kerusakan. Jalur ini sangat direkomendasikan bagi kendaraan besar seperti jeep dan truk.
Waktu tempuh ke Kecamatan Sumur dari Jakarta kurang lebih 8 hingga 12 jam, jika melanjutkan ke Taman Jaya waktunya bisa lebih dari 12 jam. Itu pun tergantung kondisi kendaraan.
Soal kondisi jalanan, berbeda dengan jalur ke Labuan yang relatif mulus, jalur ke Sumur dan Taman Jaya sangat menantang dan sebagian besar rusak. Terutama, setelah melewati daerah Cibaliung.
Jalanan rusak serta tanjakan tajam akan menghampiri para relawan. Soal tanjakan tajam, begitu jalanan beraspal habis, relawan akan dihadapkan pada jalanan rusak, setelah itu ada turunan tajam di daeah menuju Desa Tangkil, desa yang menuju ke arah Sumur.
Pengendara atau relawan perlu berhati-hati, jalanan berlubang, serta lumpur akibat hujan yang terus menerus mengguyur kawasan Ujung Kulon menambah sulitnya medan.
Relawan harus bisa memilih mana jalanan yang bisa dilalui dan tidak. Sebab, kalau asal trabas, bisa jadi mobil atau kendaraan tersangkut dan terjerembab ke lubang yang sangat dalam.
Jalanan berlubang yang kadang lubangnya sangat dalam akan terus ditemui sepanjang jalan menuju Sumur.
Untuk arah Taman Jaya, jalurnya agak sedikit landai, tetapi akses dan kondisi jalannya sama-sama berlubang, ditambah dengan beberapa sisa-sisa material dari bangunan yang terempas tsunami.
Sekali lagi pengendara wajib memperhatikan betul dan pintar memilih jalan untuk menghindar jalan yang berlubang. Apalagi lamanya perjalanan dari Sumur ke Taman Jaya bisa ditempuh 1,5 jam hingga 2 jam.
Sekadar diketahui, Sumur dan Taman Jaya, merupakan daerah yang paling parah diterjang tsunami. Warga setiap malam masih mengungsi di pegunungan. Sejumlah daerah masih terisolir. Di daerah Paniis bahkan sebagian rumah rata dengan tanah.