Kabar24.com, JAKARTA - Hari raya natal tengah dirayakan seluruh umat kristen pada hari ini. Namun ada hal yang unik dalam perayaan natal di Filipina.
Negara mayoritas Katolik satu-satunya di Asia, ternyata memiliki masa perayaan musim Natal paling lama di dunia, yakni empat bulan. Musim Natal di Filipina di Mulai pada bulan September hingga Desember.
Selama empat bulan berakhiran "ber" tersebut, warga Filipina menggelar pawai, pesta hingga konser musik, seperti dilansir dari National Public Radio, 25 Desember 2018.
Pawai Natal memeriahkan ibu kota Manila dan wilayah sekitarnya. Lampu warna-warni menghiasi jalan-jalan, juga dekorasi lainnya.
Paduan suara Mary the Queen Parish Church Choir tampil di Manila's Peninsula Hotel. Musisi dan seniman tampil di ratusan venue ibu kota selama musim Natal.[Noela Mage/NPR]
"Orang Filipina suka merayakan sesuatu...dan mereka menginginkan lingkungan penuh warna," kata salah satu mahasiswa, Pau Escubedo.
Diketahui 90% warga Filipina adalah Krisitiani dan mayoritas adalah Katolik Roma. Fakta lain dari musim Natal Filipina adalah 2,3 juta warga Filipina yang bekerja di luar negeri mengirimkan total US$ 31,3 miliar atau Rp455 triliun untuk keluarga mereka di rumah, menurut catatan pada 2017.
Sosiolog Clifford Sorita mengatakan perayaan Natal pada bulan berakhiran "ber" terkait antisipasi kedatangan pekerja Filipina dari luar negeri yang pulang ke kampung halaman. Selain itu, bulan berakhiran "ber" juga mewakili waktu psikologis orang Filipina karena bulan-bulan ini dianggap periode untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman.
"Tidak ada yang tahu pasti kapan tradisi "ber" dimulai. Ini berkembang dengan sendirinya," kata Sorita.
Babi panggang utuh menjadi hidangan utama warga Filipina selama Natal. Orang-orang Filipina menyebutnya lechon atau babi panggang guling.
Selama makan malam Natal, dengan sajian lechon ini dan hidangan lainnya, warga Filipina berkumpul dengan keluarga, teman dan orang terkasih.