Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 98 pengungsi dan korban tsunami di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung dievakuasi tim cepat tanggap Jababeka group selaku pengelola KEK.
Pradipta Aditya, dokter Klinik Cikadu Indah menjelaskan 98 korban yang dievakuasi didominasi oleh anak-anak dan perempuan. Menurutnya, setelah kondisi korban stabil mereka akan dirujuk ke rumah sakit terdekat, di antaranya adalah Rumah Sakit Umum Daerah Berkah Pandeglang, Rumah Sakit Sari Asih, dan Puskesmas Panimbang.
Lebih lanjut, Pradipta menjelaskan tenaga medis yang bertugas di Klinik Cikadu hingga Minggu (23/12/2018) malam ini berjumlah tujuh orang. Ketujuh tenaga medis tersebut terdiri dari tiga dokter dan empat paramedis.
"Untuk bantuan medis, pihak Jababeka sudah menyalurkan obat-obatan, alat, dan tenaga medis dari President University," ungkap Pradipta di Desa Cikadu, Minggu malam (23/12/2018).
Salah satu karyawan Tanjung Lesung, Jimmy, berhasil selamat dari amukan gelombang tsunami. Setelah dievakuasi ke Klinik Cikadu, malam ini dia akan segera dievakuasi ke Jakarta untuk pemulihan.
Hingga pagi ini, tercatat pengungsi di Kantor Desa Cikadu berjumlah lebih dari 200 jiwa. Mereka yang didominasi oleh ibu-ibu dan anak-anak berasal dari Desa Cipakis, Citereup, dan Tanjung Jaya.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), akibat bencana tersebut sebanyak 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka, dan 28 orang belum ditemukan. Adapun kerusakan yang ditimbulkan sebanyak 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, serta 350 kapal dan perahu rusak.
Gelombang tsunami dari Selat Sunda menghantam KEK Tanjung Lesung pada Sabtu (22/12/2018) malam. Korban di kawasan pariwisata tersebut dievakuasi ke Klinik Cikadu di Desa Cikadu, Pandeglang, Banten.
Chairman Jababeka Group S.D Darmono menjelaskan pihaknya menerjunkan tim aksi cepat tanggap untuk mengevakuasi korban pada malam kejadian. Dia pun mengerahkan seluruh unit usaha Jababeka Group untuk memberikan pertolongan pertama di Tanjung Lesung dan sekitarnya.
Komando Lapangan Tanjung Lesung, Kunto, menjelaskan saat ini kondisi evakuasi di kawasan Tanjung Lesung berjalan dengan cepat. Pihak Jababeka pun menurutnya telah memberangkatkan tim Crisis Center ke Tanjung Lesung.
"Kami berangkatkan dua tim ke sana (Tanjung Lesung), terkait pengamanan, kesehatan, dan infrastruktur," ujar Kunto dalam keterangan resminya Senin pagi (24/12/2018).
"Kami berangkatkan dua tim ke sana (Tanjung Lesung), terkait pengamanan, kesehatan, dan infrastruktur," ujar Kunto dalam keterangan resminya Senin pagi (24/12/2018).
Pradipta Aditya, dokter Klinik Cikadu Indah menjelaskan 98 korban yang dievakuasi didominasi oleh anak-anak dan perempuan. Menurutnya, setelah kondisi korban stabil mereka akan dirujuk ke rumah sakit terdekat, di antaranya adalah Rumah Sakit Umum Daerah Berkah Pandeglang, Rumah Sakit Sari Asih, dan Puskesmas Panimbang.
Lebih lanjut, Pradipta menjelaskan tenaga medis yang bertugas di Klinik Cikadu hingga Minggu (23/12/2018) malam ini berjumlah tujuh orang. Ketujuh tenaga medis tersebut terdiri dari tiga dokter dan empat paramedis.
"Untuk bantuan medis, pihak Jababeka sudah menyalurkan obat-obatan, alat, dan tenaga medis dari President University," ungkap Pradipta di Desa Cikadu, Minggu malam (23/12/2018).
Salah satu karyawan Tanjung Lesung, Jimmy, berhasil selamat dari amukan gelombang tsunami. Setelah dievakuasi ke Klinik Cikadu, malam ini dia akan segera dievakuasi ke Jakarta untuk pemulihan.
Hingga pagi ini, tercatat pengungsi di Kantor Desa Cikadu berjumlah lebih dari 200 jiwa. Mereka yang didominasi oleh ibu-ibu dan anak-anak berasal dari Desa Cipakis, Citereup, dan Tanjung Jaya.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), akibat bencana tersebut sebanyak 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka, dan 28 orang belum ditemukan. Adapun kerusakan yang ditimbulkan sebanyak 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, serta 350 kapal dan perahu rusak.