Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL: Mencermati ECB, Kedelai AS Masuk Pasar China Lagi

Berita mengenai prediksi alternatif kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) serta kembalinya kedelai AS ke pasar China menjadi sorotan media nasional pada hari ini, Senin (17/12/2018).
Kanptr pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman/Reuters-Alex Domanski
Kanptr pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman/Reuters-Alex Domanski

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai prediksi alternatif kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) serta kembalinya kedelai AS ke pasar China menjadi sorotan media nasional pada hari ini, Senin (17/12/2018).

Berikut ringkasan berita utama di sejumlah media nasional:        

Mencermati Alternatif Kebijakan ECB. Setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memberikan kepastian soal akhir pelonggaran kuantitatif (QE), perhatian pasar kini beralih kepada alternatif kebijakan moneter ECB untuk menopang perekonomian Zona Euro. (Bisnis Indonesia)

Kembalinya Kedelai AS ke Pasar China. China kembali melakukan pembelian kedelai dari Amerika Serikat setelah tensi perang dagang mereda dan tarif perdagangan komoditas tersebut yang ditetapkan 25% telah dihapuskan sesuai dengan kesepakatan ‘gencatan senjata’ perang dagang. (Bisnis Indonesia)

Demo Terus Berlanjut. Ribuan demonstran memenuhi jalan di kota-kota di Prancis pada Sabtu lalu (15/12). Aksi itu menjadi demonstrasi pekan kelima menentang pemerintahan Emmanuel Macron. Para demonstran tidak mengindahkan seruan gencatan senjata setelah ada serangan bersenjata di Strasbourg pekan lalu. (Kontan)

Kesepakatan Pakta Iklim. Sekitar 200 negara menyepakati perjanjian yang mengatur perubahan iklim global. Namun para pengamat menilai, kesepakatan itu dinilai terlalu ambisius untuk mencegah efek berbahaya dari pemanasan global. (Kontan)

Belum Ada Referendum II. Menteri Pendidikan Inggris Damian Hinds mengatakan , Pemerintah Inggris tidak berencana menyelenggarakan referendum kedua. Ini sekaligus menyangkal laporan bahwa ada potensi ke arah itu untuk memecahkan kebuntuan atas kesepakatan British Exit (Brexit) yang masih terjadi. (Kontan)

Negara Berkembang Tertekan di 2019. Ada peringatan serius bagi negara berkembang terkait kondisi ekonomi dunia pada tahun depan. Head of Emerging Markets Strategy Societe Generali Jason Daw memproyeksi, fluktuasi mata uang dan kebijakan The Fed akan menekan kondisi ekonomi negara berkembang. (Kontan)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper