Bisnis.com, JAKARTA—Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Erick Thohir menilai pemerintah mampu mengontrol pengaruh kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Seperti diketahui, anjloknya nilai tukar rupiah sering menjadi amunisi oposisi untuk mengritik pemerintah. Terkait hal itu Erick mengatakan, di mana suara oposisi ketika pemerintah berhasil menekan kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
“Harga dolar [naik] semua dibilang wah ini pemerintahan tak capable. Kok hari ini ketika harga dolar turun diam. Kemarin begitu harga dolar naik, waaah, begitu turun diam,” katanya di Kantor Wakil Presiden RI, Jumat (7/12).
Dia pun mengatakan, usaha pemerintah sangat optimal dalam membuat rupiah kembali stabil. Seperti kehadiran pemerintah Indonesia yang diwakili Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pertemuan G20 di Buenos Aires pada 30 November hingga 1 Desember 2018.
Dalam acara tersebut, kata dia, Indonesia berkampanye untuk meredam perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.
“Di sana terjadi kesepakatan sama China dan Amerika sehingga ekonomi dunia yang tadinya perang dagang, sekarang [tensinya] lebih turun. Akibatnya itu terjadi ekonomi dunia lebih rileksasi. Dan bagusnya Indonesia, kita melakukan event besar IMF, di mana kalau kita lihat sejak pertemuan IMF itu juga, tekanan dolar menurun karena masyarakat ekonomi dunia percaya ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Dia pun memperkirakan, dengan kepemimpinan Joko Widodo ada optimisme di mana pada 2030 ekonomi Indonesia dengan rata-rata pertumbuhan 5% menjadi nomor sembilan terbesar di dunia.