Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menangis, Cucu dan Cicit Jenderal Soedirman Deklarasi Dukung Prabowo-Sandi

Cucu Panglima Besar Jenderal Soedirman Nining Tejaningsih Soedirman dan Cicitnya Tisa Budiakso Soedirman mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada pilpres 2019.
Cicit Panglima Jenderal Soedirman, Tisa Budiakso Soedirman, mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada pilpres 2019. /Istimewa
Cicit Panglima Jenderal Soedirman, Tisa Budiakso Soedirman, mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada pilpres 2019. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Cucu Panglima Besar Jenderal Soedirman Nining Tejaningsih , dan cicitnya Tisa Budiakso Soedirman mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada pilpres 2019. 

Tisa meminta para relawan Prabowo-Sandi agar bergandengan tangan untuk menghadirkan kembali kedaulatan negara Kesatuan Republik Indonesia.   Sambil menahan isak tangis, dia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia membantu perjuangan peserta pemilihan presiden nomor urut 02 demi mengembalikan harga diri bangsa yang kian menurun. 

Hal ini karena petani bawang merah panennya dengan harga Rp5.000 per kilgram, padahal ongkos produksinya Rp4.000.

“Bapak Prabowo Subianto, mari berjuang sampai titik darah penghabisan demi meraih kedaulatan bangsa ini,” katanya pada acara Prabowo Menyapa Rakyat Yogyakarta di Yogyakarta melalui keterangan pers, Rabu (28/11/2018).

Pada kesempatan itu, Tisa mengenang perjuangan dua pahlawan nasional Jenderal Soedirman dan Soemitro Djojohadikoesoemo saat melawan penjajahan di Indonesia. 

Menurutnya, mereka adalah sosok keteladanan dari semua sikap yang dibutuhkan oleh negara ini. Patriotisme, keberpihakan kepada rakyat, kedulatan tanpa syarat, dan perang kepada kebatilan. Di saat hampir semua elite negeri ini untuk duduk satu meja dengan kolonialisme, Sudirman menolaknya dan melakukan perlawanan di hutan Jawa.

“Wahai Pak Dirman dan Pak Cum [Soemitro], tengoklah kami saat ini. Bercanda di atas kegaduhan, berebut di balik keadilan, berbahagia di dalam kesewenangan. Kalian dan kami hanya ada dalam doa, gambar dan dongeng di antaranya. Lebih baik dibom atom daripada merdeka tidak 100% Terima kasih,” ungkapnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper