Bisnis.com, JAKARTA — Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA menunjukan 2 dari 6 segmen yang menilai ekonomi buruk tetap memilih pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019.
Keenam segmen tersebut, berdasar survei, adalah segmen pendidikan, segmen pendapatan, segmen jenis kelamin, segmen agama, segmen pilihan partai politik, dan segmen pulau besar yang di dalamnya terbagi menjadi beberapa kategori.
Pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin meskipun secara penilaian ekonomi buruk tetap mendapatkan dukungan dalam 2 segmen. Dua segmen tersebut adalah segmen agama dan segmen pulau besar.
Dalam segmen agama terbagi menjadi 2 kategori, yaitu kategori pemilih Islam dan non-Islam, pada variabel penilaian ekonomi buruk, kategori pemilih Islam Jokowi kalah dengan Prabowo-Sandiaga Uno dengan 23,2% berbanding dengan 65,6%.
Sedangkan pada pemilih non-Muslim pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin unggul 52,2% berbanding 43,5%. Angka tersebut menunjukan penilaian ekonomi Jokowi tidak mempengaruhi pemilih non-Islam dalam memberikan dukungannya kepada pasangan nomor urut 01.
Hal yang sama juga terjadi pada segmen pulau besar. Pada segmen ini terdapat 5 kategori yaitu, Sumatra, Jawa-Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku-Papua.
Baca Juga
Dalam penilaian ekonomi buruk, empat kategori diungguli Prabowo-Sandiaga Uno. Tetapi pada kategori pemilih Maluku dan Papua, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin tetap unggul 52,1% berbanding suara Prabowo-Sandi 21,4%.
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa menuturkan bahwa hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, menurutnya, pemilih tersebut menilai pertumbuhan ekonomi akan lebih baik bersama dengan pasangan nomor urut 01.
Untuk pemilih Malaku-Papua, Ardian menilai pemilih masih mempercayai akan adanya perubahan ekonomi atas pembangunan infrastruktur secara masif selama jabatannya menjadi presiden.
“Dia (responden Maluku-Papua) melihat bahwa pembangunan terlalu masif, tetapi efeknya belum terasa, tetapi dukungannya tetap untuk Jokowi,” pungkasnya.