Bisnis.com, JAKARTA – Pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul tipis dari lawannya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berdasarkan hasil survei Median yaitu 47,7% melawan 35,5%. Sementara pemilih yang belum menentukan sebesar 16,8%.
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengatakan bahwa elektabilitas ini tidak terlalu baik karena seharusnya sebagai petahanan Jokowi minimal harus memegang keterpilihan di atas 60%.
Ada satu pekerjaan rumah yang harus dicapai Jokowi jika ingin bisa memastikan diri menjadi kepala negara untuk kedua kalinya.
“Jokowi harus meyakinkan publik bahwa kelebihan pemerintahannya yaitu pembangunan infrastruktur akan mampu menurunkan harga, menyediakan tambahan lapangan pekerjaan, dan membawa perbaikan ekonomi,” katanya di Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Hal ini karena sebanyak 29,30% masyarakat tidak yakin kebijakan capres petahana sudah menyejahterakan masyarakat, 26,90% yakin, dan 43,80% tidak menjawab.
Median mencatat ada lima keberhasilan pemerintah yaitu pembangunan infrastuktur, bantuan tepat sasaran, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi stabil.
Sementara itu lima kekurangan yang selama ini belum dicapai adalah ekonomi memburuk, sembako mahal, pembangunan belum merata, ulama banyak kasus hukum, dan bantuan tidak sasaran.
Jika dipersentase keduanya, publik menilai keberhasilan Jokowi sebesar 47,6% dan kekurangannya 58,5%.
“Jadi kalau kelebihan itu surplus dan kekurangan defisit, maka Jokowi lebih banyak defisitnya,” ucap Rico.