Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat: Andika Perkasa Sosok Tepat Pimpin TNI AD

Indonesian Public Institute menilai penunjukan Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sudah tepat.
Presiden Joko Widodo (kanan) bersiap melantik pejabat baru Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Letjen TNI Andika Perkasa (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/11/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kanan) bersiap melantik pejabat baru Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Letjen TNI Andika Perkasa (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/11/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesian Public Institute menilai penunjukan Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat  (KSAD) sudah tepat.

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan bahwa pengangkatan Andika sudah tepat karena telah memenuhi berbagai persyaratan. Dari segi karir, katanya, Andika memulai karirnya dari bawah. Meski demikian , karir Andika yang melejit tidak luput dari sorotan publik dan tentu ada pula yang mengkaitkan dengan situasi politik.

Hal itu dinilai Karyono sebagai suatu hal yang wajar sebagai sebuah pendapat. Fenomena semacam ini sudah lazim terjadi di berbagai era pemerintahan.

"Meskipun karirnya cepat melesat, tapi Jenderal Andika termasuk perwira berprestasi yang mengawali karirnya dari bawah", katanya, Jumat, (22/11/201£).

Dari aspek pengalaman tugas, Karyono menilai sosok Andika cukup malang melintang dalam mengemban misi militer. Semasa bertugas di Kopassus, Andika pernah melaksanakan berbagai operasi militer, yaitu Operasi Teritorial di Timor Timur pada 1992, operasi Bhakti TNI di Aceh (1994) dan pernah bertugas dalam misi operasi khusus di Papua.

Dia pun pernah memimpin operasi penangkapan tokoh teroris Omar Al-Faruq, salah satu pimpinan organisasi Al Qaeda pada 2002 di Bogor.

Dari segi akademis, lanjut Karyono, sosok Andika yang menjadi jenderal bintang empat termuda saat ini memiliki prestasi akademik yang cukup gemilang. Ia tercatat sebagai lulusan terbaik Sekolah Staf Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) tahun 2000. 

Andika juga meraih gelar Master of Science (MSc) dan Doctor of Philosophy (Ph.D) dari Harvard University.

Namun demikian menurut Karyono, tantangan yang dihadapi bangsa ini semakin kompleks. Berbagai ancaman yang datang dari dalam dan luar negeri semakin canggih, paralel dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberi warna baru dalam mengidentifikasi berbagai ancaman negara.

Meningkatnya penetrasi organisasi trans nasional, perang cyber dan berbagai macam proxy war membutuhkan paradigma baru TNI AD dalam menjaga pertahanan dan kedaulatan negara.

Di sisi lain, tantangan politis yang dihadapi TNI secara umum dan TNI AD khususnya adalah kerap mendapat godaan politik yang datang dari berbagai kelompok yang ingin menarik-narik TNI terlibat dalam pertarungan politik. Bahkan ada pihak yang secara terbuka mendorong kembali agar TNI memiliki hak pilih sebagaimana yang pernah terjadi di era demokrasi parlementer pada pemilu 1955. Semua tantangan tersebut membutuhkan paradigma baru TNI ke depan.

"Saya berharap dari deretan karir dan prestasi yang dimiliki Andika bisa menjadi modal untuk memimpin TNI AD sekaligus membangun paradigma baru khususnya TNI AD dalam menghadapi berbagai tantangan yang complicated dan multidimensi. Jika itu bisa dilakukan maka Andika bisa menjadi harapan baru bagi TNI untuk menjadikan TNI lebih maju, solid, profesional dan merakyat ", pungkas Karyono.

Sebelum dipercaya menjadi KASAD, sejak lulus dari akademi militer pada 1987 Jenderal Andika Perkasa telah mengawali karirnya di Korp Baret Merah satuan elit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) selama 12 tahun dengan menduduki berbagai jabatan.

Jabatan terakhir Andika di Kopassus sebagai Danton 32 Grup 3/Sandha Kopassus pada 2002. Ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Korem 023/Kawal Samudra dengan pangkat kolonel di awal tahun 2013. Terhitung sejak 8 November 2013 Andika menjabat sebagai kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) dengan pangkat brigadir jenderal.

Lalu, pada 22 Oktober 2014 dua hari setelah Jokowi dilantik menjadi presiden, Andika mendapat promosi sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).

Andika pernah menjadi Panglima Kodam XII/Tanjung pada Mei 2016. Setelah itu, pada awal Januari 2018 Andika mendapat promosi kenaikan pangkat letnan jenderal dan menjabat sebagai Komandan Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Dankodiklat) TNI. Selang tujuh bulan kemudian Andika mendapat promosi sebagai Panglima Komando Strategis (Pangkostrad).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper